Bagaimana Memperkuat Pendidikan Vokasi?

Pendidikan Vokasi

Semarang, Idola 92.6 FM – Indonesia berambisi melompat menjadi negara dengan kekuatan ekonomi terbesar kelima dunia pada 2045. Hal itu dilakukan dengan memperkuat SDM unggul dan berdaya saing. Untuk itu, pemerintah memantapkan revitalisasi pendidikan dan pelatihan Vokasi berorientasi pada kebutuhan pembangunan serta dunia usaha.

Revitalisasi Pendidikan Vokasi diperkuat melalui Penerbitan Peraturan Presiden No 68 tahun 2022. Regulasi itu mendorong kolaborasi pemerintah pusat dan daerah, kementerian atau Lembaga, serta dunia usaha dan dunia industri (DUDI) demi mendukung strategi nasional penguatan pendidikan Vokasi. Pendidikan vokasi diadakan di lembaga-lembaga Pendidikan vokasi, seperti sekolah menengah kejuruan dan politeknik.

Presiden Joko Widodo mengatakan, bonus demografi menjadi peluang Indonesia melompat maju sebagai negara dengan ekonomi terbesar kelima dunia. Pernyataan itu disampaikan Presiden pada Peluncuran Peraturan Presiden Nomor 68 tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi serta Konferensi Technikal and Vocational Education and Training (TVET) Nasional 2023. Langkah itu dilakukan dengan bekerja cepat meningkatkan mutu sumber daya manusia (SDM).

Lantas, bagaiman penguatan kolaborasi Pendidikan vokasi? Terobosan apa yg mesti dilakukan? Bagaimana pula menjawab tantangan kebutuhan  SDM bagi dunia usaha dan industri?

Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan sejumlah narasumber, antara lain: Bu Kiki Yuliati (Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi), Prof Totok Prasetyo (Direktur Politeknik Negeri Semarang (Polines)), dan Piter Abdullah (Direktur Eksekutif Segara Institute). (her/yes/tim)

Simak podcast diskusinya: