Bisnis Pertanian Modern Jad Tren Baru Penghasilan Petani Milenial

Petani milenial asal Tegal
Petani milenial asal Tegal saat memanen di green house.

Semarang, Idola 92,6 FM – Berusaha di bidang pertanian modern tidak hanya mampu meningkatkan kesejahteraan karena perekonomian terangkat, tapi juga mampu menjaga kedaulatan pangan.

Tidak hanya tanaman holtikultura saja, tapi juga tanaman hias bisa menjadi bisnis yang menjanjikan.

Petani melon asal Kecamatan Bansari di Kabupaten Temanggung, Hendi Nur Seto mengaku usaha pertanian yang digelutinya, memproduksi buah melon premium di green house menggunakan sistem hidroponik. Hal itu dikatakan saat ditemui di tempat usahanya, baru-baru ini.

Menurut Hendi, usahanya saat ini mulai menapaki jalan sukses dan mampu mengantarkannya menjadi petani milenial berkelas.

Hendi menjelaskan, omzet dari satu green house bisa mencapai Rp30 juta hingga Rp50 juta dengan pemasaran hampir sebagian besar ke Jakarta.

“Usaha saya itu di produksi melon, khususnya meon premium tapi menggunakan sistem hidroponik di dalam geeen house. Ada 10 green house dengan kapasitas 10 ribu tanaman. Kalau lancar per minggu itu 1-2 ton, totalnya dari 10 green house bisa 10-20 ton,” kata Hendi.

Sementara itu petani asal Kecamatan Bandungan di Kabupaten Semarang, Eko Tugiyono juga mengaku senang bekerja sebagai petani.

Dirinya menggeluti usaha di bidang pertanian aglonema.

Eko menjelaskan, dirinya tertarik usaha tanaman hias karena saat pandemi usaha awal terhenti.

Usaha awal saat itu di sektor transportasi pariwisata, dan harus gulung tikar karena dihantam badai Covid-19.

“Saya usaha di tanaman hiasa khususnya jenis aglonema. Dulu awalnya dari berdagang dengan membeli beberapa tanaman di awal pandemi baru mulai, dan Alhamdulillah di pandemi bisnis tanaman hias semakin meningkat,” ucap Eko.

Lebih lanjut Eko menjelaskan, saat awal memulai usaha dirinya tidak hanya menjual tanaman saja tapi juga belajar perbanyakan dan perawatan tanaman.

Saat ini, usaha yang digelutinya itu mempunyai omzet per bulan rerata Rp50 juta sampai Rp100 juta per bulan. (Bud)