Fenomena Suhu Panas Terik Di Musim Kemarau

Cuaca Panas
Sebagian tanaman di sekitar jalan tol Semarang-Solo terpantau mengering, dampak dari musim kemarau 2023.(Dok Yessa)

Semarang, Idola 92.6 FM – Hampir sebulan ini, suhu udara di sekitar kita terasa beda dengan musim kemarau sebelumnya. Tak terkecuali di Kota Semarang Jawa Tengah.

Sempat menyentuh 38 derajat celsius, membuat warga Kota Semarang bertanya-tanya, ada apakah ini? Mengapa musim kemarau kali ini, berasa beda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Menurut Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Guswanto, saat ini wilayah Indonesia sebagian besar masih mengalami musim kemarau. Meskipun sebagian lainnya sudah turun hujan.”Bagian utara masih mengalami hujan seperti kita lihat di Aceh, Riau. Sedangkan di Selatan Equator, seperti Jawa, Bali masih mengalami musim kemarau. September kita mengalami puncaknya,”tutur Guswanto kepada radio Idola, pagi (10/10) tadi.

Guswanto
Guswanto Deputi Bidang Meteorologi BMKG. (photo dok Guswanto)

Ia menjelaskan Sumatera Barat dan Riau bagian selatan sudah memasuki musim hujan pada September kemarin. Padahal sebagian Jawa, Kalimantan dan Sumatera baru memasuki musim hujan pada akhir Oktober nanti.

Lalu kenapa sampai sekarang suhu masih terasa “sumuk” alias panas? Apa penyebabnya?

Selengkapnya berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto.(yes/her)

Simak podcast wawancaranya: