Harga GKG di Jateng Alami Kenaikan

Harga Beras
Petugas gabungan saat melakukan pemantauan penjualan beras di Demak.

Semarang, Idola 92,6 FM – BPS Jawa Tengah menilai, harga gabah kering giling (GKG) di tingkat penggilingan maupun petani mengalami peningkatan.

Harga GKG di tingkat penggilingan misalnya, mengalami kenaikan sebesar 5,42 persen dari periode bulan sebelumnya.

Kepala BPS Jateng Dadang Hardiwan mengatakan harga gabah tertinggi pada Agustus 2023 sebesar Rp7.100 per kilogram berasal dari kelompok kualitas GKG di Kabupaten Klaten, dan harga gabah terendah di tingkat petani sebesar Rp4.800 per kilogram tercatat pada
kelompok gabah luar kualitas tercatat di Kabupaten Rembang. Hal itu disampaikan melalui siaran pers secara daring, kemarin.

Dadang menjelaskan, di tingkat penggilingan harga gabah tertinggi pada Agustus 2023 sebesar Rp7.200
per kilogram berasal dari kelompok varietas tercatat di Klaten.

Sementara harga gabah terendah di tingkat penggilingan sebesar Rp4.850 per kilogram, tercatat di Rembang.

Menurut Dadang, untuk harga kering panen di tingkat masyarakat juga mengalami kenaikan sebesar Rp82 Milar.

“Dari jumlah amatan pemantauan kami terhadap harga gabah pada khusus 2023, ada 185 observasi. Yakni untuk kualitas harga gabah kering giling ada 122 observasi, gabah kering panen ada 48 observasi dan gabah luar kualitas ada 15 observasi,” kata Dadang.

Lebih lanjut Dadang menjelaskan, apabila dilihat dari rerata harga gabah kualitas gabah kering giling di tingkat petani mengalami kenaikan 5,67 persen.

Bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, dari Rp6.017,65 per kilogram menjadi Rp6.358,61 per kilogram.

“Bila kita bandingkan dengan harga tahun lalu terjadi kenaikan sebesar 23,17 persen,” pungkasnya. (Bud)