Hingga Mei 2023, Uang Kartal Yang Ditarik Masyarakat Capai Rp15 Miliar

Rahmat Dwisaputra, Kepala KPw BI Jateng.
Rahmat Dwisaputra, Kepala KPw BI Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah mencatat, sepanjang Januari-Mei 2023 terjadi peningkatan penarikan uang kartal di tengah masyarakat.

Terjadi peningkatan penarikan uang kartal di masyarakat, mencapai 17 persen dibandingkan periode tahun sebelumnya.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Rahmat Dwisaputra mengatakan peningkatan ‘net outflow’ atau uang keluar dari Bank Indonesia tersebut, didorong meningkatnya kebutuhan uang tunai di masyarakat. Hal itu dikatakan saat ditemui di kantornya, belum lama ini.

Menurut Rahmat, peningkatan kebutuhan uang kartal di masyarakat meningkat karena momentum Ramadan dan Idul Fitri serta adanya masa libur panjang.

Hal itu mengakibatkan aliran uang kartal keluar dari Bank Indonesia ke perbankan dan masyarakat meningkat.

Rahmat menjelaskan, kondisi itu menggambarkan peningkatan kebutuhan uang masyarakat untuk kegiatan konsumsi pada masa Ramadan dan Lebaran.

Selain itu, peningkatan tersebut juga mengindikasikan adanya peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat setelah pandemi bisa dikendalikan.

Rahmat menyebut, untuk uang masuk atau disetorkan perbankan ke Bank Indonesia mengalami kenaikan sebesar 21 persen hingga Mei 2023.

Pada tahun sebelumnya di periode yang sama, tercatat hanya Rp17,56 triliun dan saat ini menjadi Rp21,22 triliun.

“Terjadi peningkatan penarikan uang kartal hingga Mei 2023 mencapai Rp15,23 triliun. Ini naik 17 persen pada periode yang sama di tahun lalu. Tahun lalu itu Rp13 triliun, kalau sekarang sampai Rp15,23 triliun,” kata Rahmat.

Lebih lanjut Rahmat menyebut, ada juga uang yang ditarik karena kondisinya tidak layak edar.

Penarikan itu bisa karena masyarakat menukar di Bank Indonesia, atau hasil setoran dari perbankan.

“Uang tidak layak edar yang ditarik juga naik dibanding tahun kemarin. Dari Rp150 miliar menjadi Rp171 miliar,” pungkasnya. (Bud)