Jateng Butuh 10 Ribu Ton MinyaKita per Bulan

MinyakKita
MinyakKita. (photo/istimewa)

Semarang, Idola 92,6 FM – Jawa Tengah mendapatkan alokasi MinyaKita sebanyak 48 ribu liter dari Apical Group, dan dibagikan untuk wilayah Kota Semarang dan sekitarnya.

Sementara, jika merunut data dari Disperindag Jateng disebut kebutuhan MinyaKita di provinsi ini sebesar 10 ribu ton per bulannya.

Kepala Diperindag Jateng Arief Sambodo mengatakan pihaknya mendapat pasokan MinyaKita dari Apical Group, sebanyak lima ribu karton MinyaKita atau setara 48 ribu liter. Pernyataan itu dikatakan saat ditemui di kantor gubernur, Jumat (22/2) sore.

Menurutnya, pasokan MinyaKita itu akan disebar ke empat pasar pantauan dan 25 pasar lainnya di wilayah Semarang Raya.

Arief menjelaskan, kebutuhan minyak goreng di masyarakat Jateng ternyata cukup besar per bulannya.

Oleh karena itu, tidak heran jika minyak goreng cukup sulit didapat di pasaran.

“Secara keseluruhan dari data yang ada itu, Jawa Tengah itu butuh minyak goreng sebulannya kurang lebih 59 ribu ton. Dari 59 ribu ton itu, 31 ribunya saja adalah minyak DMO. Minyak curah sama MinyaKita, dan 30 persennya adalah MinyaKita. Artinya sebulan kita butuh 10 ribu ton MinyakKita,” kata Arief.

Lebih lanjut Arief menjelaskan, pemprov melalui Disperindag Jateng sejak pertengahan Februari 2023 ini sudah mulai membanjiri stok MinyaKita di beberapa kabupaten/kota di provinsi ini.

Salah satunya bersumber dari Bina Karya Prima (BKP) asal Jakarta, dan Jateng mendapat jatah minyak goreng kurang lebih 145 ribu liter.

“Itu sudah diedarkan di Jawa Tengah per tanggal 13 Februari kemarin. Jatah itu dibagikan rata di seluruh wilayah,” jelasnya.

Arief berharap, masyarakat tidak melakukan aksi timbun terhadap minyak goreng yang telah disediakan pemerintah di pasaran.

“Kita harapkan juga jangan sampai ada aksi beli secara besar-besaran atau aksi borong minyak goreng. Karena semua orang juga membutuhkan,” pungkasnya. (Bud)