Pasokan Pangan di Jateng Masih Aman

Panggul Beras Bulog
Sejumlah pekerja mengangkut beras yang dibawa dari pelabuhan ke gudang beras milik Bulog.

Semarang, Idola 92,6 FM-Pemprov Jawa Tengah bersama Bulog Jateng mengklaim, pasokan pangan di provinsi ini masih aman meski mengalami musim kemarau panjang.

Bahkan, ketersediaan beras di Jateng saat ini diklaim masih surplus sekira 2,41 juta ton.

Pj Gubernur Nana Sudjana mengatakan stok beras di Jateng tahun ini mencapai 6,37 juta ton lebih, sedangkan kebutuhan beras hanya sekira 3,96 juta ton. Hal itu dikatakan saat meninjau Gudang Beras Bulog Randugarut Semarang, belum lama ini.

Menurut Nana, di Jateng masih terdapat surplus 2,41 juta ton.

Produksi beras yang surplus, menunjukkan perhatian serius Pemprov Jateng terhadap persoalan pangan.

Nana menjelaskan, berbagai program dilakukan untuk memastikan masyarakat dapat menjangkau komoditas pangan.

Salah satu komoditasnya adalah beras, yang saat ini pasokannya terus digelontorkan pemerintah.

“Pangan menjadi prioritas utama dalam pembangunan ekonomi nasional, karena merupakan kebutuhan dasar yang paling esensial bagi manusia untuk mempertahankan hidup,” kata Nana.

Lebih lanjut Nana menjelaskan, upaya untuk menjaga stok pangan juga dalam rangka mengendalikan laju inflasi di Jateng.

Inflasi Jateng pada September 2023 sebesar 2,49 persen, dan di Oktober 2023 sebesar 2,81 persen year on year.

Sehingga, inflasi Jateng masih berada di rentang sasaran target inflasi sebesar 3 ± 1 persen.

“Jadi, Alhamdulillah inflasinya di bawah tiga. Ini berkat kerja sama yang baik dengan Badan Pangan Nasional maupun Bulog,” jelasnya.

Pemprov akan terus melakukan langkah-langkah menjaga ketahanan pangan di Jateng, dan salah satunya Gerakan Pangan Murah (GPM) di daerah-daerah yang memiliki kemiskinan ekstrem. (Bud)