Peringatan Hari Koperasi, Dinkop dan UKM Jateng Ingin Kembalikan Marwah Koperasi

Pelaku UMKM
Pelaku UMKM menata produk buatannya sebelum dipasarkan ke calon pembeli.

Semarang, Idola 92,6 FM – Dinas Koperasi dan UKM Jawa Tengah berupaya mengembalikan marwah koperasi sebagai soko guru ekonomi, dalam menggeliatkan perekonomian di provinsi ini lewat Peringatan Hari Koperasi tahun ini.

Tahun ini mengambil tema “Bangga Berkoperasi Indonesia Maju”, menjadi harapan lembaga koperasi bisa berdaya saing dan semakin modern terhadap perkembangan zaman.

Kabid kelembagaan Dinkop dan UKM Jateng Bima Kartika mengatakan peringatan HUT ke-76 Hari Koperasi akan digelar pada 21-23 Juli 2023, yang dipusatkan di Alun-alun Bung Karno Kabupaten Semarang. Pernyataan itu dikatakan saat ditemui di kantornya, Selasa (11/7).

Bima menjelaskan, gelaran Hari Koperasi tahun ini diharapkan akan menjadi ajang promosi produk-produk koperasi se-Jateng.

Produk-produk unggulan dari koperasi itu, nantinya menjadi jalan bagi koperasi dan UMKM untuk berperan dalam penyediaan barang dan jasa pemerintah.

Menurut Bima, lembaga koperasi yang semakin berkembang itu akan membantu masyarakat sebagai anggota dalam meningkatkan kesejahteraan.

“Pak presiden juga sudah mengimbau kepada pemerintah, departemen maupun dinas yang ada di kabupaten/kota memberikan alokasi 40 persen dari total anggaran yang ada untuk pengadaan barang dan jasa diperuntukkan bagi koperasi dan UMKM. Makanya kita undang kepala LKPP untuk sosialisasi terkait dengan program P3DN itu,” kata Bima.

Lebih lanjut Bima menyebutkan, ada juga kegiatan lain dalam rangka peringatan Hari Koperasi tahun ini berupa business matching antara koperasi dengan para buyer maupun eksportir.

Tujuannya, untuk membangun kerja sama pemasaran produk koperasi atau kerja sama dalam hal peningkatan produktivitas maupun peningkatan lainnya.

“Intinya adalah bagaimana membawa marwah koperasi menjadi lebih maju, lebih modern dan lebih berkembang,” jelasnya.

Bima menyebut, dalam peringatan Hari Koperasi tahun ini juga akan dilakukan bedah rumah sebanyak 11 anggota koperasi yang rumahnya dianggap tidak layak huni.

Ada 10 koperasi yang terlibat dalam kegiatan bedah rumah, dan membantu program pemerintah dalam pengentasan kemiskinan. (Bud)