Pertamina Optimalkan Pertashop di Jalur Mudik

Armada Mobil Tangki Pertamina
Armada Mobil Tangki Pertamina saat melakukan perjalanan suplai BBM dari TBBM Pengapon Semarang.

Semarang, Idola 92,6 FM – Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah berupaya mengoptimalkan pertashop di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta, untuk ikut membantu penyaluran bahan bakar minyak (BBM) selama masa arus mudik balik Lebaran tahun ini.

Tidak hanya di jalur tol Trans Jawa, tetapi jalur-jalur mudik non tol maupun jalur wisata juga sudah tersedia layanan pertashop.

Region Manager Retail Sales Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah Bayu Suryo Kusumo mengatakan untuk di jalur tol Trans Jawa, telah disiapkan 13 titik pertashop yang siap menyalurkan BBM kepada para pemudik. Hal itu dikatakan di sela kesiapan Pertamina hadapi arus mudik balik Lebaran 2023 di Semarang, belum lama ini.

Bayu menjelaskan, pertashop yang tersebar di 13 titik di ruas jalan tol Trans Jawa itu berada di sejumlah rest area jalan tol.

Mulai dari Rest Area KM 252A di wilayah ruas jalan tol Pejagan-Pemalang, sampai Rest Area KM 538A di wilayah ruas jalan tol Solo-Ngawi.

Menurut Bayu, pertashop tidak hanya melayani pemudik yang ada di jalan tol saja tapi di jalur mudik lainnya.

Jalur-jalur yang nantinya dilalui pemudik juga dipastikan tersedia layanan pertashop, termasuk di jalur wisata.

“Seluruh pertashop yang saat ini beroperasi sedang kami koordinasikan dengan tim-tim yang ada untuk tetap bisa operasional selama masa satgas ini. Termasuk di titik-titik yang ada daerah wisatanya,” kata Bayu.

Lebih lanjut Bayu menjelaskan, diperkirakan akan ada 12,99 juta pemudik masuk wilayah Jateng saat libur Lebaran nanti.

Sedangkan jumlah kendaraan yang diperkirakan masuk wilayah Jateng, diprediksi mencapai 1,30 juta unit.

Potensi pemudik maupun jumlah kendaraan yang masuk wilayah Jateng saat Lebaran, akan berpengaruh pada peningkatan permintaan BBM.

“Perkiraan kami, BBM jenis Gasoline akan mengalami peningkatan sebesar 29 persen dan Pertalite akan mengalami kenaikan sampai 31 persen. Tentu ini yang harus kami antisipasi,” pungkasnya. (Bud)