Dengan Inovasi Gumregah, BPOM Ingin Produk Makanan Aman Konsumsi

Kepala BBPOM di Semarang Lintang Purba Jaya
Kepala BBPOM di Semarang Lintang Purba Jaya (paling kanan) saat meluncurkan aplikasi Gumregah di kantornya, Jumat (2/2).

Semarang, Idola 92,6 FM-Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di Semarang meluncurkan aplikasi Gumregah, yang akan memberikan jaminan makanan siap saji itu aman dikonsumsi masyarakat.

Setiap warung yang menyajikan makanan sehat dan aman konsumsi, akan mendapatkan stiker sebagai penanda jika warung tersebut sudah dilakukan pemeriksaan dari BBPOM.

Kepala BBPOM di Semarang Lintang Purba Jaya mengatakan pihaknya meluncurkan aplikasi Nggugah UMKM Resik saking Bahan Berbahaya (Gumregah), dalam upaya menjaga kesehatan masyarakat dari bahan kimia berbahaya yang dicampur dengan makanan. Hal itu dikatakan saat ditemui di kantornya, Jumat (2/2).

Lintang menjelaskan, aplikasi yang diluncurkan itu dalam upaya melakukan intervensi terhadap peredaran makanan layak konsumsi bagi masyarakat khususnya di tingkat warung-warung pinggir jalan.

Sebab, dari hasil operasi yang dilakukan di Kota Semarang masih banyak ditemukan adanya makanan yang tidak layak konsumsi karena mengandung bahan kimia berbahaya.

Dengan aplikasi yang diluncurkan itu, akan menjadi jaminan makanan siap saji yang dijajakan warung pinggir jalan layak untuk dikonsumsi.

“Menjamin makanan siap saji yang dijual warung makan seperti bakso dan mi itu aman untuk dikonsumsi. Tidak hanya mi dan bakso saja tapi juga kerupuk, ini yang kita awasi agar tidak mengandung bahan berbahaya. Ini harus kita jamin apakah bahan baku yang digunakan aman atau tidak,” kata Lintang.

Lebih lanjut Lintang menjelaskan, dalam menjamin makanan siap saji itu aman pihaknya menggandeng Dinas terkait di antaranya adalah Dinas Kesehatan daerah setempat.

Bahkan, pihaknya juga melibatkan kader PKK masing-masing wilayah untuk ikut mengawal dan mengawasi penjual makanan siap saji tetap menggunakan bahan baku aman bagi kesehatan.

“Kalau penjual itu diketahui memakai boraks atau formalin, kis telusuri sumbernya dari mana. Beli di pasar mana dan pedagangnya di mana hingga sampai produsennya,” pungkasnya. (Bud)