Dorong Akses Keuangan di Sektor Pertanian, OJK Gandeng Sejumlah Stakeholder

Sumarjono
Sumarjono, Kepala OJK Kanreg 3 Jateng-DIY.

Semarang, Idola 92,6 FM-OJK terus mendorong perluasan akses layanan jasa keuangan, khususnya bagi sektor pertanian dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kepala OJK Jawa Tengah Sumarjono mengatakan sektor pertanian menjadi sektor yang memberikan kontribusi terbesar, bagi perekonomian di provinsi ini setelah sektor pengolahan dan perdagangan. Hal itu disampaikan saat FGD dengan tema ‘Optimalisasi Peran Industri Jasa Keuangan di Sektor Pertanian dalam rangka Peningkatan Perekonomian Jawa Tengah dan DIY’ di kantornya, Selasa (26/3).

Sumarjono menjelaskan, ada beberapa kendala dalam pengembangan sektor pertanian.

Yaitu minimnya akses permodalan dan asuransi yang sesuai dengan karakteristik bisnis proses pertanian, penurunan luas lahan, keterbatasan suplai pupuk dan pestisida serta belum optimalnya penggunaan peralatan modern dan faktor cuaca yang dapat mengganggu produktivitas.

Menurutnya, sektor pertanian dinilai masih memiliki risiko yang tinggi, dan proses pemberian kredit cukup lama di perbankan membuat kelompok petani tetap menjual hasil panen kepada tengkulak dan berdampak harga beras maupun jagung menjadi fluktuatif.

“Jawa Tengah merupakan salah satu lumbung padi nasional, dengan luas sawah terbesar kedua secara nasional. Sebagian besar berada di wilayah Kabupaten Grobogan, dengan komoditas utamanya adalah padi dan jagung. Ini yang menyebabkan pengembangan sektor pertanian dinilai strategis untuk meningkatkan perekonomian di Jawa Tengah,” kata Sumarjono.

Lebih lanjut Sumarjono menjelaskan, oleh karena itu untuk meningkatkan kesejahteraan lewat akses keuangan kepada sektor pertanian tersebut menjadi peluang bagi perbankan untuk dapat memenuhi kebutuhan dana dengan skema khusus pada kelompok tani.

Melalui FGD yang digelar tersebut, diharapkan menjadi masukan bagi seluruh pemangku kepentingan khususnya industri jasa keuangan dalam memberikan dukungan terhadap upaya peningkatan kesejahteraaan petani dan masyarakat Jateng.

“Kehadiran sektor keuangan dalam peningkatan akses produk atau layanan keuangan bagi sektor pertanian menjadi penting, sehingga kendala keterbatasan permodalan dan mitigasi risiko gagal panen dapat dijembatani,” pungkasnya. (Bud)