Peduli Korban Terdampak Banjir, Telkomsel Berikan Bantuan Paket Data & Obat-Obatan di Demak

Karyawan Telkomsel mendistribusikan bantuan berupa obat-obatan, alat kebersihan dan sembako di Demak. (Foto Dok Telkomsel)

Demak, Idola 92.6 FM – Telkomsel melalui program TERRA (Telkomsel Emergency Respon and Recovery Activity) kembali salurkan bantuan CSR kepada warga terdampak banjir di Kabupaten Demak Jawa Tengah. Bantuan berupa paket data, pulsa, obat-obatan, alat kebersihan dan sembako disalurkan melalui posko penanggulangan bencana yang dikelola oleh pemerintah daerah di Kecamatan Gajah, Demak.

Diketahui, Musibah banjir yang melanda Kabupaten Demak sejak awal Februari 2024 telah berangsur-angsur surut dan sebagian warga sudah mulai kembali ke tempat tinggalnya. Namun, sejumlah titik pemukiman masih terendam dan memerlukan bantuan berupa air bersih, obat-obatan, peralatan mandi dan alat-alat kebersihan.

General Manager Region Network Operations and Productivity Jawa Tengah and DIY Adi Wibowo mengatakan, ketika terjadi bencana fokusnya adalah menjaga keandalan jaringan Telkomsel di wilayah terdampak agar bisa melayani pelanggan dengan maksimnal.

“Karena ketika terjadi bencana akses komunikasi menjadi sesuatu yang sangat penting, misalnya untuk koordinasi melakukan evakuasi ataupun pendistribusian bantuan,” kata Adi Wibowo, dalam siaran persnya.

Dalam kesempatan yang sama, Adi juga menambahkan, selain pengamanan jaringan, Telkomsel juga berusaha hadir untuk sedikit mengurangi beban warga terdampak banjir dengan memberikan bantuan komunikasi berupa paket data dan pulsa, obat-obatan, alat kebersihan dan sembako.

Telkomsel juga secara aktif terlibat dalam berbagai kegiatan sosial yang kemanfaatannya ditujukan untuk masyarakat luas. Dengan operasi perusahaan yang melayani seluruh wilayah Indonesi. “Telkomsel memahami pentingnya hubungan timbal balik yang baik dengan beragam entitas dan masyarakat,” tutur Adi.

Banjir Dipicu Faktor Hulu-Hilir

Tim Telkomsel memastikan jaringan tetap handal, terutama di titik – titik pusat keramaian seperti posko bantuan ataupun dapur umum. (Foto Dok Telkomsel)

Sementara itu, Dr Mila Karmila – Pakar Lingkungan dan Tata Kota Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang, mengatakan, banyak faktor menjadi pemicu banjir yang melanda kawasan Karanganyar Demak berhari-hari. Mulai dari faktor hulu hingga hilir. Ia mencontohkan, di kawasan hulu, maraknya pembangunan yang tidak ramah lingkungan. Sementara di hilir, tidak ada upaya antisipasi untuk mengeruk sedimentasi sungai dan perawatan tanggul yang sudah rusak.

“Dan, masih banyak faktor lainnya,” ujar Mila Karmila saat dihubungi radio Idola Semarang.

Lalu, apa langkah mitigasi yang mesti dilakukan Pemerintah ke depan—agar banjir yang sekarang terjadi tidak sampai menjadi “agenda rutin” tahunan? Menurut Mila Karmila, Pemerintah harus mengubah pola pembangunan. “Pembangunan untuk pertumbuhan ekonomi harus memperhatikan aspek lingkungan,” ujarnya.

Diketahui, Banjir besar selama beberapa hari melanda sebagian wilayah Kabupaten Demak khususnya Kecamatan Karanganyar. Banjir di Demak dan Kudus kali ini berdampak pada sekurangnya 11 ribu orang dari 71 ribu warga yang tersebar di 35 kecamatan. Mereka pun harus mengungsi akibat banjir tersebut.

Selain itu, banjir juga menyebabkan akses jalan Pantura dari Kudus menuju Semarang lewat Karanganyar Demak sempat ditutup beberapa hari. Para pengguna jalan harus menggunakan jalur alternatif melalui jalur Kudus-Jepara maupun Kudus-Grobogan. Selain itu, banjir juga membuat Pemungutan suara Pemilu 2024 di 10 desa di Demak ditunda.

Banjir di wilayah Demak dan Kudus ini disebabkan jebolnya tanggul Sungai Wulan di perbatasan Kabupaten Demak dan Kudus. Sungai Wulan dialiri sungai-sungai besar, seperti Sungai Lusi dan Sungai Serang. Intensitas hujan yang tinggi membuat debit air yang mengarah ke Sungai Wulan semakin besar dan akhirnya tak kuat menahan volume air. (her/tim)