Pemprov Siap Bantu Selesaikan Permasalahan Nelayan di Jateng

Nelayan Protes PP No 11 2023
Peringati Hari Nelayan Nasional, Seorang Pemuda Dayung Perahu Sejauh 15 Mil, Tolak Kebijakan Penangkapan Ikan Terukur. (photo/TvOne)

Semarang, Idola 92,6 FM-Pemprov Jawa Tengah sudah mendapatkan laporan dari masyarakat nelayan, dan berupaya untuk menyelesaikan persiapan yang dihadapi.

Pemprov berupaya meminimalisir konflik nelayan, dan melakukan sosialisasi zonasi tangkapan ikan.

Pj Gubernur Nana Sudjana mengatakan pemprov sudah berkoordinasi dengan Pangkalan TNI Angkatan Laut Semarang, dalam upaya meminimalisir potensi konflik antarnelayan. Hal itu dikatakan di sela pertemuan antara Pj Nana Sudjana dengan Danlanal Semarang Kolonel Laut (E) Joko Andriyanto, baru-baru ini.

Nana menjelaskan, pemprov bersama Lanal Semarang bersinergi menggencarkan sosialisasi zona tangkapan ikan guna meminimalisir potensi konflik antarnelayan.

Beberapa contohnya kasus nelayan Juwana Pati dan Jepara, yang menangkap ikan di perairan laut Kalimantan beberapa waktu lalu.

Menurut Nana, banyak masalah nelayan di Jateng terkait zonasi tangkapan ikan.

Sebab, di perairan laut Utara Jateng hingga Pulau Bawean Jawa Timur sering kali ditemukan masalah terkait zona tangkapan ikan.

“Memang masih banyak pengaduan-pengaduan, baik yang diadukan secara langsung maupun tidak langsung. Semuanya sudah kita tampung dan sudah kita berikan solusi untuk menyelesaikan permasalah itu. Tapi terkait dengan masalah pelayanan kita akan berikan pelayanan khususnya perizinan dan ke depannya akan lebih baik,” kata Nana.

Lebih lanjut Nana menjelaskan, sinergitas pemprov bersama Lanal Semarang menjadi penting untuk meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan nelayan.

Dengan sinergitas, bisa menghadapi dan menyelesaikan berbagai persoalan masyarakat nelayan.

“Pemerintah tidak dapat bekerja sendiri dan membutuhkan keterlibatan dari instansi dan pihak lain. Memang soal ketahanan pangan ini harus dilakukan bersama-sama. Perlindungan dan kesejahteraan nelayan juga harus menjadi prioritas,” pungkasnya. (Bud)