Di Tengah Mobilisasi Nelayan Daerah Ke Natuna, Hal Lain Apa yang Mesti Dilakukan Pemerintah pada Nelayan di Natuna?

Nelayan Natuna
Nelayan Natuna memanfaatkan waktu tidak melaut dengan memperbaiki kapal mereka, karena kondisi cuaca yang buruk. (Photo: ANTARA)

Semarang, Idola 92.6 FM – Pemerintah akan mengirim ratusan nelayan Pantura ke perairan Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. Tujuannya untuk menangkap ikan sebanyak-banyaknya sekaligus membentengi perairan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia dari aksi jahil kapal-kapal asing yang melakukan illegal fishing atau pencurian ikan. Natuna sebagai Kepulauan paling utara di Selat Karimata, berbatasan dengan perairan Vietnam, Kamboja, Singapura, dan Malaysia.

Ketua Aliansi Nelayan Indonesia Riyono menyatakan siap mengirim 500 kapal yang bakal membawa 12.500 nelayan ke Laut Natuna Utara. Seturut pengalaman nelayan yang melaut ke perairan Natuna, butuh 2 sampai 3 bulan dan menghabiskan 20-30 ton solar. Subsidi BBM dan dikawal kapal yang bisa melindungi menjadi permintaan para nelayan kepada pemerintah. Menko Polhukam Mahfud MD menjelaskan bahwa Presiden Jokowi sendiri sudah menginstruksikan untuk menghidupkan aktivitas nelayan di perairan Natuna. Guna mengulas persoalan ini, Radio Idola Semarang mewawancara Ketua Aliansi Nelayan Indonesia, Riyono. (Heri CS)

Berikut wawancaranya: