Produsen Bata Ringan Beri Bantuan Bangun Rumah Layak Huni di Sukoharjo

Arief Djatmiko (dua dari kanan)
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperakim) Jateng Arief Djatmiko (dua dari kanan) saat menerima bantuan bata ringan secara simbolis dari PT Superior Prima Sukses.

Semarang, Idola 92,6 FM-Program Tuku Lemah Oleh Omah yang diinisiasi Pemprov Jawa Tengah, telah membangun 681 unit rumah bagi warga tak mampu.

Tidak hanya didukung pembiayaan APBD, program yang telah dimulai sejak 2020 tersebut didukung sektor swasta.

Salah satunya adalah PT Superior Prima Sukses, yang memberi bantuan bata ringan untuk pembangunan 11 rumah di Desa Pranan dan Desa Karangwuni di Kabupaten Sukoharjo.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperakim) Jateng Arief Djatmiko mengatakan bantuan yang diberikan dari PT Superior Prima Sukses merupakan sinergi dengan pihak swasta, dalam membantu masyarakat memeroleh kualitas bangunan prima. Hal itu dikatakan di sela menerima penyerahan bantuan secara simbolis batu bata, kemarin.

Arief menjelaskan, program Tuku Lemah Oleh Omah digulirkan agar warga tak mampu bisa memeroleh rumah melalui bantuan stimulan dari Pemprov Jateng.

Dari segi kualitas, rumah dibuat dengan metode Rumah Sistem Panel Instan atau Ruspin yang efisien dan tahan gempa.

Menurutnya, berdasarkan data Disperakim Jateng sejak 2020 hingga 2022 sudah terbangun 639 unit rumah untuk warga miskin.

Pada 2023, dibangun 681 unit rumah di seantero Jateng.

“Bantuan ini bertujuan untuk menambah kekuatan dan kualitas dinding bangunan, agar rumah yang dibangun lebih kokoh dan tahan gempa, untuk menyukseskan Program Tuku Lemah Oleh Omah,” kata Arief.

Brand Manajer PT Superior Prima Sukses Yusuf Permadi menambahkan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan.

Perusahaannya telah berpengalaman lebih dari 30 tahun dalam bidang manufaktur di antaranya pembuatan kertas tisu, kertas coklat, karton boks, power plant dan sektor properti dengan produk bata ringan merek Blesscon.

“Harapannya dapat meringankan jumlah swadaya dari penerima bantuan,” ucap Yusuf. (Bud)