Sambut 2024, Radio Idola Semarang dan Hotel Grand Edge Gelar Diskusi “Antifragile”

Semarang Trending Topic
Menyambut tahun 2024, Radio Idola Semarang bekerja sama dengan Hotel Grand Edge menggelar diskusi Semarang Trending Topic, Rabu (31/01/2024) di Sekar Jagad Meeting Room. (Foto: Radio Idola Semarang)

Semarang, Idola 92.6 FM – Menyambut tahun 2024, Radio Idola bekerja sama dengan Hotel Grand Edge Semarang menggelar diskusi Semarang Trending Topic, Rabu (31/01/2024) di Sekar Jagad Meeting Room. Acara yang mengusung tema “Antifragile di Bisnis, Karier, dan Mental Health” ini diharapkan mampu menjadi spirit bersama untuk tidak mudah rapuh; terus bertahan, bangkit, bahkan melompat di tengah berbagai tantangan.

Diskusi menghadirkan narasumber: Dr Edy Winarno (Rektor UNISBANK), Dedi Mulyadi Ali (Ketua APINDO Kota Semarang), dan dr Andriyani (Dosen MSDM dan Perilaku Organisasi FEB Undip). Acara dipandu oleh Doni Asyhar (penyiar Radio Idola Semarang).

Edy Winarno menyatakan, era saat ini adalah era kecerdasan buatan (AI). Namun, kita mesti pintar-pintar memanfaatkannya. Artinya, kendali harus tetap di tangan manusia. “AI adalah keniscayaan di era saat ini. Namun, kita harus pintar-pintar memanfaatkannya,” kata Edy Winarno di hadapan puluhan peserta.

Sebagai salah satu upaya untuk bisa beradaptasi dengan perubahan yang begitu cepat, lanjut Edy, kampus Unisbank mengusung tagline “Digital Youth Entrepreneurial University.” “Dengan tagline itu harapannya, lulusan cakap literasi digital dan dibekali entrepreneurship,” ujarnya.

Semarang Trending Topic
Menyambut tahun 2024, Radio Idola Semarang bekerja sama dengan Hotel Grand Edge menggelar diskusi Semarang Trending Topic, Rabu (31/01/2024) di Sekar Jagad Meeting Room. (Foto: Radio Idola Semarang)

Dalam konteks tema diskusi, menurut Edy, pihaknya terus mendorong agar jajaran staf/ pengelola kampus menerapkan antifragile atau antirapuh. Sebab, dengan spirit tersebut, akan semakin meningkatkan tata kelola hingga mutu SDM. Sebab, persoalan tata kelola hingga SDM masih menjadi hambatan perguruan tinggi di Indonesia untuk bisa tembus dalam World Class University.

“Belum semua perguruan tinggi menjalankan prinsip Tri Dharma Perguruan Tinggi secara maksimal. Ini juga menjadi kendala—belum bisa masuknya PT kita masuk dalam World Class University. Maka, saya pun berusaha untuk mendorong SDM kami untuk memiliki semangat antifragile demi terus memperbaiki diri,” tutur Edy Winarno.

Antifragile = Adaptasi dengan Perubahan

Sementara itu, Dedi Mulyadi Ali, Ketua APINDO Kota Semarang, mengatakan, kalangan dunia usaha juga tetap optimistis meski kondisi perekonomian global diperkirakan masih akan lesu di tahun ini. Perekonomian global termasuk Indonesia masih menghadapi banyak tantangan.

“Sikap antifragile dalam dunia usaha yakni harus beradaptasi dengan perubahan,” ujar Dedi Mulyadi Ali.

Semarang Trending Topic
Menyambut tahun 2024, Radio Idola Semarang bekerja sama dengan Hotel Grand Edge menggelar diskusi Semarang Trending Topic, Rabu (31/01/2024) di Sekar Jagad Meeting Room. (Foto: Radio Idola Semarang)

Selain itu, menurut Dedi, semangat antifragile bagi dunia usaha yakni bagaimana “meng-creat” masalah menjadi peluang. “Kita mesti fleksibel agar tantangan bisa jadi cuan,” ujarnya. Ia pun berharap, dalam rangka merespons perubahan dan dinamika zaman, kurikulum pendidikan juga harus fleksibel mengikuti tren perkembangan industri.

Kepada hadirin, Dedi pun menekankan, pentingnya kita menanamkan spirit antifragile dengan menghadapi apapun yang menghadang di depan. “Dengan persiapan dan mental yang kuat. Ingsyaallah kita bisa lebih maju dalam bidang apapun yang kita geluti,” tuturnya.

Sementara, di tengah ancaman kesehatan mental yang saat ini kerapkali menimpa anak muda, dr Andriyani mengatakan, salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah ajarkan anak-anak kita menghadapi masalah. Bukan sebaliknya, menghindar atau lari dari masalah.

“Soal apakah anak kita mampu atau tidak menghadapi masalah, itu urusan nanti. Hadapi dulu problemnya…baru menentukan bisa atau tidak? Jadi, orang tua, jangan terlalu overprotective,” ujar dr Andriyani.

Kepada hadirin terkait tema diskusi, dr Andriyani berpesan, antifragile tidak bisa kita dihindari. “Bagi semua orang, fokuslah pada penerimaan,” tandasnya. (ims/her)