Tanggul Jebol di Demak Terus Dilakukan Penanganan Darurat

Personel Polda Jateng dibantu TNI dan relawan melakukan evakuasi warga terdampak banjir di Demak.

Semarang, Idola 92,6 FM-Banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Demak, karena adanya tanggul sungai jebol.

Saat ini, tanggul yang jebol sudah dilakukan penanganan darurat guna mengurangi dampak banjir.

Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana mengatakan banjir yang terjadi disebabkan hujan dengan intensitas tinggi, sehingga mengakibatkan tanggul Sungai Wulan yang berada di Kabupaten Demak dan Kudus jebol. Hal itu disampaikan saat melihat langsung lokasi tanggul jebol di Demak, kemarin.

Menurut Nana, pihaknya bersama Kementerian PUPR melakukan langkah-langkah penanganan darurat dengan mendatangkan alat berat dan memasang tiang pancang dari bambu.

Tujuannya, untuk menutup laju air yang cukup besar dan setelah tanggul tertutup maka airnya akan dipompa dan dikembalikan ke Sungai Wulan.

“Ada dua lokasi yang tanggulnya jebol. Yang satu ukuran 33 meter, dan satu lagi ukuran 20 meter. Tanggul yang jebol mengakibatkan rumah, kampung dan sawah terendam banjir. Dari dua titik tanggul yang jebol juga mengakibatkan beberapa titik irigasi ikut jebol. Ada tujuh titik irigasi yang jebol,” kata Nana.

Lebih lanjut Nana menjelaskan, karena jalur pantura Demak-Kudus masih lumpuh akibat banjir itu maka dilakukan rekayasa lalu lintas.

Setidaknya ada tiga jalur alternatif dari arah barat (Semarang) yang bisa dilintasi.

Rute jalur alternatif pertama menggunakan rute Semarang-Demak arah Simpang Trengguli, kemudian dilanjukan rute Trengguli-Welahan-Margoyoso dan selanjutnya mengambil rute jalan Margoyoso-Kudus-Pati.

Sedang alternatif kedua disiapkan apabila terjadi kemacetan atau penumpukan kendaraan di jalan Margoyoso-Kudus, maka pengguna jalan dapat mengambil rute Margoyoso-Jepara-Keling-Tayu-Pati.

Sementara alternatif ketiga dari arah barat dapat melintasi rute Semarang-Lingkar Demak, kemudian jalur Demak-Godong-Klambu-Kudus dan dilanjutkan jalur Lingkar Kudus-Pati.

“Kami ingin memastikan transportasi Semarang-Pati dan sebaliknya tetap berjalan, sehingga tidak ada kendala logistik. Pengalihan arus agar pengguna jalan tetap dapat melanjutkan perjalanan dengan nyaman,” pungkasnya. (Bud)