Semarang, Idola 92.6 FM-Indonesia memiliki potensi banyak talenta muda yang berprestasi cemerlang. Namun, apresiasi untuk kelanjutan studi dan karier masih terbatas.

Merujuk Kompas.id (26/05), sebanyak 275.000 anak-anak berprestasi dari jenjang sekolah dasar hingga perguruan tinggi terdata dalam Sistem Informasi Manajemen Talenta atau SIMT yang dikembangkan pemerintah. Namun, pengembangan talenta dalam berbagai bidang di negeri ini masih menghadapi beragam tantangan dalam pengembangan karier belajar ataupun karier bekerja. Ancaman brain drain pun muncul.

Hal itu pula yang dirasakan lembaga Center for Young Scientist. Menurut Direktur Center for Young Scientist Monika Raharti,  soal sulitnya mengajak banyak pihak mendukung pengembangan para talenta muda Indonesia.  Melalui lembaga tersebut, ia dan tim mengasah bakat para peneliti belia untuk mampu mengembangkan cara berpikir ilmiah lewat riset dan inovasi di bidang STEM maupun sosial humaniora.

Lalu, bagaimana mestinya negara mengapresiasi talenta terbaik? Apa hambatannya sehingga sulit mengajak banyak pihak untuk mendukung pengembangan para talenta muda Indonesia?

Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber: Direktur Center for Young Scientist (CYS) Indonesia, Dr Monika Raharti dan  Rektor Soegijapranata Chatolic University, Dr Ferdinandus Hindarto. (her/yes/ao)

Simak podcast diskusinya:

Artikel sebelumnyaBBWS Pemali-Juwana Sebut Banjir Rob Makin Parah Karena Sedimentasi Tinggi di Sungai
Artikel selanjutnyaMenyongsong 100 Hari Pemerintahan Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Provinsi Jawa Tengah