Semarang, Idola 92,6 FM-Ekonomi syariah di Jawa Tengah terus mengalami perkembangan, oleh karena itu geliatnya perlu terus digenjot guna memerkuat perekonomian daerah.
Salah satu upaya yang digalakkan, dengan menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) I Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pesantren (Hebitren) Jateng di Semarang, kemarin.
Wagub Taj Yasin mengatakan pemprov mendukung penuh, penguatan ekonomi syariah berbasis ketahanan pangan.
Menurutnya, pembangunan tak hanya soal jalan tetapi juga pangan dan pendidikan menjadi bagian dari kesiapan menuju Indonesia Emas 2045.
Gus Yasin menjelaskan, Jateng juga dilirik pemerintah pusat untuk pengembangan pariwisata ramah muslim.
Bahkan, menjadi salah satu wilayah yang dinilai tim Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2025.
“Kami ingin wisatawan muslim nyaman. Tempat makan harus memperhatikan kehalalan, halal corner di mal penting. Kami juga kerja sama dengan pengusaha wisata untuk wujudkan ini,” kata Gus Yasin.
Lebih lanjut Gus Yasin menjelaskan, pemprov mendorong lahirnya penyelia halal di tiap perusahaan bersertifikat halal.
Langkah tersebut, akan mendukung terwujudnya ekonomi syariah.
“Kami latih santri, bukan hanya soal sembelih (Tukang Jagal Halal), tapi juga sertifikasi resmi (Juru Sembelih Halal). Penyelia ini yang mengawasi kehalalan produk,” jelasnya.
Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Andi Reina Sari menambahkan, adanya Muswil Hebitren akan memermudah dan melancarkan serta meningkatkan pengembangan ekonomi syariah di provinsi ini.
Kegiatan tersebut juga menjadi ajang konsolidasi, untuk memerkuat peran pesantren dalam mendorong ekonomi syariah yang sejalan dengan ketahanan pangan.
“Ke depan, Bank Indonesia sebagai mitra ingin agar kegiatan Hebitren selaras dengan program ketahanan pangan. Harapannya, bisa mendukung pengendalian dan stabilisasi harga pangan. Setiap pesantren punya keunggulan yang bisa dihubungkan satu sama lain,” ucap Andi Reina. (Bud)