Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bersama Direktur Utama Bulog Ahmad Rizal Ramdhani saat berdialog dengan salah satu pedagang beras di Pasar Bulu.

Semarang, Idola 92,6 FM-Kementerian Pertanian bersama Bulog memastikan, stok beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) telah membanjiri seluruh pasar tradisional di Tanah Air.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bersama Direktur Utama Bulog Ahmad Rizal Ramdhani melakukan pemantauan beras SPHP di Pasar Bulu Semarang, Sabtu (23/8).

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan pergerakan harga beras di pasar tradisional mulai menunjukkan hasil positif, terutama di 15 provinsi di Indonesia yang dilakukan operasi pasar beras sejak dua hari terakhir.

Amran menjelaskan, sebanyak 1,3 juta ton beras sudah digelontorkan untuk operasi pasar dan akan dilanjutkan hingga Desember 2025 mendatang.

Sebab, masa panen di Indonesia masih berlangsung pada September 2025 nanti.

“Harga menunjukkan kalau sudah turun. Karena HPP di lapangan turun, harga di tingkat petani turun. Ini terus menerus kita harus jaga, jangan sampai petani rugi, dan harus minimal HPP wajib Rp6.500 per kilogram,” kata Amran.

Menurut Amran, hingga saat ini penyaluran beras SPHP sudah mencapai tujuh ribu ton per hari dan akan ditingkatkan menjadi 10 ribu ton per hari.

“Minggu lalu itu serapannya tiga ribuan ton lebih ton per hari, tadi pagi jadi enam ribuan ton per hari. Hampir dua kali lipat serapannya naik,” jelasnya.

Lebih lanjut Amran menjelaskan, kegiatan operasi pasar beras melibatkan seluruh stakeholder terkait dari mulai pemerintah daerah dan TNI/Polri.

Kementerian Pertanian bersama Bulog memastikan, harga beras bisa ditekan dan semakin terjangkau masyarakat di seluruh pelosok.

“Saat ini yang keluar beras kita masih kecil. Baru mungkin 50 ribu atau 60 ribu ton. Oh, baru 65 ribu ton kata pak dirut,” pungkasnya. (Bud)