Semarang, Idola 92.6 FM – Secara eksistensial kita tidak pernah bisa memilih: ingin lahir dari orang tua yang mana, miskin atau kaya dalam suku bangsa apa serta lingkungan masyarakat yang mana. Namun demikian, kita tidak boleh terperangkap hanya hidup berdasarkan eksistensi. Ada esensi yang mesti kita cari. Kehidupan โmenugasiโ kita untuk menemukannya karena kalau tidak hidup kita akan terasa hampa dan sia-sia. Inilah yang oleh Stephen R. Covey disebut โFinding Your Own Voice,โ sementara Martha Beck menyeru, โFinding Your Own North Star.โ
“Finding Your Own North Star” adalah metafora yang digunakan untuk menggambarkan proses menemukan tujuan hidup, arah, atau visi pribadi yang dapat memandu seseorang dalam membuat keputusan dan menentukan langkah-langkah hidup.
North Star (Bintang Utara) adalah bintang yang digunakan sebagai patokan navigasi karena posisinya yang relatif tetap di langit utara. Dalam konteks metafora, North Star melambangkan:
- Arah dan tujuan hidup yang jelas dan terfokus.
- Pemandu yang dapat membantu seseorang menentukan langkah-langkah hidup dan membuat keputusan yang tepat.
- Kestabilan dan konsistensi dalam mencapai tujuan hidup.
Makanya Tujuan Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara adalah MEMERDEKAKAN MANUSIA, yang punya tiga peran penting:
- Memajukan dan menjaga diri.
- Memelihara dan menjaga bangsa.
- Memelihara dan menjaga dunia.
Lantas, merefleksi Hari Pendidikan Nasional, bagaimana mendorong pendidikan kita agar tidak hanya memiliki โarah utaraโ tetapi juga membekali anak-anak dengan kemampuan menemukan “Bintang Utara” mereka masing-masing agar bisa keluar dari “cangkang eksistensi” untuk menemukan esensi diri?
Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Prof Cecep Darmawan.ย (her/yes/ao)
Simak podcast diskusinya: