
Semarang, Idola 92,6 FM-Pemprov Jawa Tengah mencanangkan Program Kecamatan Berdaya secara serentak di Desa Sidodadi, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, pekan kemarin.
Melalui program itu, menjadi wadah dalam melakukan pemberdayaan kepada masyarakat lokal.
Gubernur Ahmad Luthfi mengatakan program Kecamatan Berdaya bukan cuma dicanangkan, tapi harus operasional dan dirasakan dampaknya bagi masyarakat.
Menurutnya, Jateng memiliki 8.573 desa dan 537 kecamatan dengan jumlah penduduk hampir 38 juta jiwa.
Namun, rentang kendali antara pemerintah provinsi hingga desa cukup jauh.
Oleh karenanya, kecamatan harus menjadi simpul kepanjangan tangan Pemda dan Pemprov, guna memastikan seluruh warga mendapatkan pelayanan yang sama.
Luthfi menjelaskan, Program Kecamatan Berdaya dirancang agar program pemberdayaan yang menjangkau semua kalangan: pemuda, petani, perempuan, penyandang disabilitas, dan kelompok rentan.
Oleh karenanya, para camat menjadi motor penggerak anak muda dan petani milenial.
“Para bupati dan wali kota, arahkan camat agar jadi motor penggerak anak muda. Petani milenial harus kita siapkan supaya Jawa Tengah tetap jadi lumbung pangan nasional,” kata Luthfi.
Lebih lanjut Luthfi menjelaskan, ujung dari seluruh program Kecamatan Berdaya adalah penurunan angka kemiskinan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Guna memastikan efektivitasnya, seluruh program Kecamatan Berdaya dievaluasi dan dilaporkan secara berkala.
“Saya minta dibuatkan dasbor di ruangan kerja saya, untuk memantau dan evaluasi program yang turun ke kecamatan. Provinsi hanya pembina teknis, pelaksana ada di bupati dan wali kota,” pungkasnya. (Bud)










