Sumarno, Sekda Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM-Pemprov Jawa Tengah mengapresiasi masyarakat, yang semakin banyak menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dalam transaksi keuangan.

Guna mendukung digitalisasi pembayaran, pemprov terus memerluas jaringan internet ke wilayah-wilayah blankspot area, agar lapisan masyarakat bisa terjangkau layanan transformasi keuangan digital.

Sekda Sumarno mengatakan perluasan jangkauan internet, sebenarnya sudah dilakukan sejak masa masa Covid-19 untuk mendukung administrasi perdesaan. Hal itu dikatakan saat ditemui di Semarang, belum lama ini.

Menurutnya, karena zaman sudah berubah dan era pembayaran juga telah canggih, maka pemprov akan mendukung layanan digitalisasi dalam transaksi keuangan di tengah masyarakat.

Sumarno menjelaskan, digitalisasi keuangan memaksa pembukuan lebih tertib dan membentuk budaya kejujuran dalam transaksi keuangan.

Dengan menggunakan teknologi QRIS, penggunaan uang palsu juga bisa terhindarkan.

“Sepanjang tahun 2025, pemerintah provinsi telah memfasilitasi jaringan internet gratis di 327 desa, terdiri dari 195 desa blankspot, 50 desa wisata, 50 desa miskin ekstrem, dan 32 desa rawan banjir. Gubernur Ahmad Luthfi menargetkan, seluruh wilayah blankspot di Jawa Tengah dapat terhubung internet pada 2029,” kata Sumarno.

Lebih lanjut Sumarno menjelaskan, berdasarkan data Diskominfo Jateng, hingga kini Pemprov Jateng telah memfasilitasi jaringan internet di 866 titik desa blankspot. (Bud)

Artikel sebelumnyaGus Yasin Tawarkan Investasi Pariwisata Jateng ke Investor Luar Negeri
Artikel selanjutnyaGen Z Dilibatkan dalam Kelas Pemuda Antikorupsi