Lebih Dari 500 Desa Pelosok di Jateng Tahun Ini Terjangkau Program Internet Desa

Jaringan di tower BTS
Dua pekerja sedang memeriksa jaringan di tower BTS dalam upaya peningkatan jaringan internet.

Semarang, Idola 92,6 FM-Dalam upaya meningkatkan daya ungkit desa pelosok di wilayah Jawa Tengah, pemprov meluncurkan program internet desa kerja kerja sama dengan PT Telkom Jateng-DIY.

Program internet desa yang digulirkan pemprov itu, tidak hanya untuk mendukung sektor ekonomi saja tapi juga pemberdayaan desa wisata dan peningkatan desa digital di Jateng.

Kepala Dinas Kominfo Jateng Riena Retnaningrum mengatakan masih banyak desa di provinsi ini, yang belum terjangkau akses internet bagi masyarakat. Hal itu dikatakan usai peluncuran program internet desa di Gradhika Bhakti Praja, Rabu (24/1).

Riena menjelaskan, kehadiran internet desa mampu meningkatkan daya tarik wisata dan pelaku UMKM setempat.

Program internet desa sudah dimulai sejak 2022 lalu dengan 53 titik desa pelosok dari tujuh kabupaten di provinsi ini yang masuk kategori blank spot, dan pada 2023 jumlahnya bertambah menjadi 381 titik desa.

Menurut Riena, pada tahun ini program internet desa akan ditingkatkan hingga menjangkau 599 titik desa pelosok.

Dengan program internet desa itu, akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat sekitar.

“Sasarannya desa yang miskin ekstrem dan blank spot tentunya. Dan tentunya kita kerja sama dan supporting dari Kementerian Kominfo. Kendala desa yang menjadi sasaran itu daerahnya memang jauh, dan provider untuk menanamkan asetnya butuh biaya sangat tinggi,” kata Riena.

Lebih lanjut Riena menjelaskan, program internet desa juga mendukung desa tanggap bencana untuk pemasangan Early Warning System’ (EWS).

Terutama, untuk di desa-desa sekitar Gunung Merapi yang masuk program prioritas.

“Ini menunjukkan bahwa pemerintah hadir bagi masyarakat desa yang blank spot. Tujuannya, biar punya saya ungkit desa-desa yang blank spot itu,” pungkasnya. (Bud)