Semarang, Idola 92,6 FM-Kampanye gemar makan ikan bukan sekadar acara seremonial, melainkan gerakan berkelanjutan yang dapat memerkuat ekonomi daerah.
Oleh karena itu, Pemprov Jawa Tengah mendorong masyarakat melihat ikan sebagai komoditas strategis yang bisa diolah menjadi produk bernilai tinggi.
Gubernur Ahmad Luthfi mengatakan selain sebagai sumber protein, gerakan gemar makan ikan juga mampu meningkatkan roda ekonomi para nelayan. Hal itu dikatakan saat meninjau kegiatan Central Java Fish Market #4 di halaman kantor gubernur, kemarin.
Luthfi menjelaskan, dalam pengolahan hasil laut, agar tidak hanya dijual mentah, melainkan diolah menjadi produk kreatif dengan nilai tambah.
“Ikan itu jangan dijual apa adanya, tapi bisa diolah menjadi sumber alternatif yang banyak proteinnya. Ikan nila salin akan menjadi salah satu produk unggulan baru dari Jawa Tengah, terutama dari daerah Pati,” kata Luthfi.
Sekda Sumarno menambahkan, selain mengandung asam amino lengkap, ikan juga kaya Omega 3.
Nutrisi tersebut diperlukan untuk fungsi otak dan jantung, serta dibutuhkan anak-anak di masa pertumbuhan.
“Kami mendorong pelaku usaha untuk mengembangkan olahan ikan agar menarik minat masyarakat dalam konsumsi ikan,” ucap Sumarno.
Sebagai informasi, Pemprov Jateng terus menggenjot konsumsi ikan sebagai sumber protein.
Pada 2024 kemarin, tingkat konsumsi ikan di Jateng mencapai 40,14 kilogram per kapita per tahun, meningkat 7,84 persen dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 37,22 kilogram per kapita per tahun. (Bud)












