Kontainer Kecelakaan, Pantura Tugu Macet Parah

Semarang. Idola 92.6 FM – Satu Truk Kontainer bernomor polisi L 9893 UP bermuatan plat besi mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Raya Tugu Km 9, Kecamatan Tugu, Semarang, Rabu malam (13/4) sekitar pukul 21.00 WIB.

Truk yang diketahui dikemudikan oleh Mikael Isa melaju dari arah Kendal ke Semarang. Sesampai dilokasi kejadian, karena hujan, truk mengalami selip ban sehingga truk melompat median jalan dan masuk ke jalur Semarang – Kendal.

Sebelumnya kepada Radio Idola, melalui Blackberry Messenger (BBM) tadi malam menyampaikan kondisi macet parah di kawasan tersebut. “Semarang arah kendal macet parah,trailer dari arah Kendal melompat dan melintang di lajur sebaliknya, antrean dari arah timur tiga kilo meter lebih,” paparnya.

Kanit lantas Polsek Ngaliyan, AKP Wahono mengonfirmasi bahwa truk trailer bermuatan besi plat bermuatan seberat 48 ton mengalami kecelakaan tunggal di Jl. Raya Walisongo Tugu tepatnya didepan Balai Persinggahan Sosial “Margo Widodo” Semarang.

“Truk dari arah Kendal menuju ke Semarang, Diduga setir ngancing (mengunci, red). Selain itu karena jalan licin akibat hujan kemudian truk menabrak pembatas jalan dan melompat di jalur sebaliknya,” ungkapnya.

Posisi truk saat itu melintang sehingga lalu-lintas tersendat panjang. Polisi pun memberlakukan sistem kontra flow atau pembukaan arah sebaliknya, untuk mengurai kemacetan.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, sopirpun dalam keadaan baik-baik saja, namun dampaknya menyebabkan kemacetan panjang dari dua arah, dari arah Semarang mencapai Kalpbanteng dan lebih, bahkan Tol dalam kota pun terkena dampak kemacetan.

2016-04-14-2a

Pada pukul 08.35 WIB arus lalu-lintas masih merambat, dari arah kota Semarang ke Kendal dimasukkan ke jalur sebaliknya (sistem kontra flow). Hal itu disebabkan karena sedang berlangsung proses evakuasi truk trailer L 9893 UP bermuatan besi plat. Proses evakuasi pun akhirnya selesai jam 9.40. Namun imbas kemacetan parah masih belum terurai sampai dua jam kemudian.

Pertanyaannya adalah ketika kecelakaan terjadi dimalam hari kenapa tidak dilakukan evakuasi saat itu juga ?. Hal ini yang ditanyakan salah seorang warga.

“Dengan adanya laka (kecelakaan lalu-lintas, red) seperti hari ini, kalau kejadiannya tadi malam mestinya langsung dilakukan evakuasi, sehingga paginya tidak menyebabkan macet dimana-mana. Kejadian sebelumnya juga begitu saat truk semen nabrak tiang di Sayung beberapa waktu lalu yang tidak langsung dievakuasi,” tegas salah seorang warga Puri Anjasmoro, Prita.

Radio Idola berusaha mencari informasi, kemudian ditanyakan kepada Kanitlantas Polsek Ngaliyan, AKP Wahono. Ia mengatakan evakuasi terhambat karena mencari crane yang bisa digunakan untuk mengevakuasi truk bermuatan plat besi seberat 48 ton.

Ia menambahkan tidak semua crane bisa digunakan untuk mengevakuasi kendaraan berat seperti yang dimuat truk trailer yang mengalami kecelakaan tunggal di jalan raya walisongo tugu itu. “Tidak semua crane bisa digunakan, terlebih jika muatannya berat,” tandasnya. (Diaz Abidin/Heri CS)