Kudus Menjadi Contoh Nasional Dalam Pelayanan Publik

(photo: kudusnews)

Kudus, Idola 92.6 FM – Kabupaten Kudus merupakan salah satu kabupaten yang menjadi contoh (role model) nasional dalam pelayanan publik. Demikian dikemukakan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi (Men PAN & RB) Yuddy Chrisnandi dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Kudus Jumat (15/7) lalu.

Dalam kunjungannya tersebut, Yuddy diterima oleh Bupati Kudus H. Musthofa didampingi kapolres, sekda, dan pejabat pemkab Kudus. Terpilihnya Kudus, menurut Men PAN & RB, karena melihat kondisi pelayanan di Kudus sangat bagus. Termasuk beberapa indikator lain yang mendukung hal tersebut. ”Indikator pertama, kabupaten sebagai roda penggerak ekonomi daerah yang didukung sistem sosial dan stabilitas yang baik,” kata Yuddy seperti dilansir dari portal berita Kudusnews.com.

Dalam bidang laporan keuangan daerah, Yuddy mengatakan, opini dari BPK harus wajar tanpa pengecualian (WTP). Kudus sudah meraih WTP tersebut selama 4 tahun berturut-turut. Selanjutnya adalah akuntabilitas dengan nilai B yang berarti dalam kriteria baik. Yuddy berharap, adanya inovasi pelayanan publik. “Sehingga, masyarakat semakin mudah dalam memperoleh pelayanan dengan berbagai kreativitas pelayanan yang bisa dikembangkan.”

Beberapa pelayanan itu antara lain pelayanan kependudukan, kesehatan, SIM (di Polres), dan berbagai pelayanan di lain termasuk imigrasi dan pertanahan. ”Kalau Kudus sudah bagus seperti ini, nanti kan bisa menjadi percontohan kabupaten/kota lain, khususnya di Jawa Tengah ini,” tambahnya.

Kementerian PAN dan RB memiliki roadmap mengenai pelayanan publik ini. Sehingga dengan adanya role model ini, diharapkan akan semakin banyak daerah yang meningkatkan kualitas layanan publiknya dengan standar pelayanan yang sama. Termasuk kenyamanan masyarakat dalam mendapatkan layanan dari pemerintah.

Clean and good governance menjadi kata kunci dalam penyelenggaraan pemerintahan. Hal ini harus didukung adanya disiplin dari pegawai sebagai aparatur pemerintahan. Selain itu, harus memiliki produktivitas yang tinggi. Dan yang terakhir adalah adanya pelayanan publik yang baik.

”Kalau di Kudus di hari pertama pascalebaran kemarin tidak ada yang bolos (kecuali sakit atau melahirkan) ini bagus,” tegasnya.

Kudus Bisa Menjadi Pioneer

(photo: kudusnews)
(photo: kudusnews)

Sementara itu, Bupati Kudus H. Musthofa mengatakan bahwa inovasinya di tahun 2008 silam akan kembali diberlakukan. Yaitu pelayanan kependudukan KTP/KK yang ada di desa. Hal itu disampaikannya kepada Men PAN & RB di kunjungan tersebut.

”Masyarakat lebih mudah dalam mengurus KTP dan KK. Karena hanya dengan datang ke balai desa, masyarakat bisa mendapatkan KTP hanya dalam waktu 5 menit dan gratis,” jelas bupati yang akrab dipanggil Kang Mus ini.

Menanggapi terpilihnya Kudus sebagai percontohan nasional, Kang Mus menilai hal itu sesuatu yang biasa. Karena memang sudah seharusnya pemerintah memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat. Hal ini merupakan penjabaran dan implementasi visi dan misinya sebagai kepala daerah.

Namun demikian, dirinya bersama jajaran di Pemkab Kudus akan terus menata pelayanan dengan lebih baik. Untuk itu, Kang Mus yang hampir genap delapan tahun memimpin Kudus ini mengajak seluruh jajarannya memberikan kinerja terbaik. Sehingga ke depan Kudus bisa menjadi pioneer, termasuk inovasi dalam pelayanan publik ini.

”Yang terpenting harus ada inovasi, integritas, profesionalisme, dan disiplin dari aparatur pemerintahan,” tambahnya.

Menurut Kang Mus, Men PAN & RB sangat tertarik dengan kondisi pelayanan publik dan penyelenggaraan pemerintahan di Kudus. Sehingga dirinya diharapkan bisa terus memberikan gagasan dan inovasinya dalam memberikan pelayanan yang semakin mudah, cepat, dan murah bahkan gratis. Untuk diterapkan bukan hanya di Kudus, tetapi juga di daerah lain. (Heri CS)