Pengusaha Kopi di Semarang Kenalkan Kopi Tiwus Sebagai Kopi Spesial Yang Bisa Dinikmati Setiap Saat

Ikuti Kami di Google News

Semarang, 92.6 FM-Kopi Tiwus, Kopi Perfecto dan Kopi Lestari adalah minuman kopi andalan gerai kopi Mas Ben, di film Filofosi Kopi. Ketiga kopi itu saat ini mulai digemari dan memunculkan ide bisnis dari pengusaha kopi di Semarang.

Wakil Ketua Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Jawa Tengah Moelyono Soesilo mengatakan, ketiga kopi itu didapat dari petani lokal Indonesia di bawah binaan PT Taman Delta Indonesia. Pernyataan itu dikatakannya, di sela jumpa pers film Filosofi Kopi E bersama Chicco Jerikho dan Rio Dewanto di pabrik PT Taman Delta Indonesia, Senin (17/7) petang.

Ia menjamin, jika ketiga kopi itu merupakan kopi terbaik di Indonesia. Oleh karena itu, ketiga produk kopi yang mulai akrab sejak tayangnya film Filosofi Kopi pertama diproduksi masal. Sehingga, masyarakat pecinta kopi bisa menikmati kopi di mana saja tanpa harus ke kedai kopi mahal.

Selain itu, ketiga kopi tersebut juga bisa dibeli secara online. Saat ini, produksinya masih di kisaran 200-300 kilogram per bulan. Dirinya berharap, jika respon pasar terus positif, maka akan merambah ke pasar ekspor.

“Masyarakat dalam menikmati kopi-kopi yang spesial tidak perlu lagi datang ke kedai kopi mahal. Kami melalui film Filosofi Kopi 2 ini menawarkan kopi spesial bernama Kopi Tiwus, Kopi Perfecto dan Kopi Lestari dalam bentuk grip yang akan membuat rasa kopi lebih stabil. Ini adalah produk baru, dan harapannya masyarakat bisa menerimanya,” kata Moelyono.

Sementara itu, salah satu pemain film Filosofi Kopi 2 Chicco Jerikho menambahkan, film ini memiliki pesan moral yang baik terhadap perkembangan kopi di Tanah Air. Sebab, dari beberapa permasalahan yang ditemukan saat syuting film adalah mengenai keberlangsungan pertanian kopi di Indonesia. Karena, anak-anak petani kopi lebih memilih bekerja di bidang lain daripada menekuni usaha keluarga.

“Yang menjadi kerasahan adalah regenerasi. Anak-anak petani kopi cenderung mencari pekerjaaan lain. Parahnya lagi, ada yang bekerja sebagai penyeduh kopi bagi orang lain,” ujarnya. (Bud)

Artikel sebelumnyaApindo Jateng Sebut Suku Bunga Kredit Perbankan Masih Tinggi dan Menghambat Perkembangan Usaha di Provinsi Ini
Artikel selanjutnyaSembilan Pengembang Perumahan Kerja Sama Dengan BPJS Ketenagakerjaan Bangun Rumah FLPP di Beberapa Daerah di Jateng