Refleksi 89 Tahun Sumpah Pemuda, Apa Relevansi Sumpah Pemuda Dalam Tantangan Masa Kini?

Semarang, Idola 92.6 FM – Setiap tahun, tanggal 28 Oktober atau esok hari diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda. Pada tahun ini, bangsa Indonesia memperingati 89 tahun ikrar para pemuda dari berbagai penjuru Tanah Air. Ikrar itu berbunyi: Kami putra dan putri Indonesia,mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu bangsa Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Ikrar dan kata-kata para pemuda kala itu serupa mantra. Kata-mantra mewujud realita. Ia kemudian mampu mendorong segenap lapisan bangsa untuk bergerak, bersatu padu mewujudkan cita-cita, Indonesia merdeka. Dalam konteks ini, pemuda begitu penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pemuda menjadi tumpuan bangsa. Ke depan diharapkan pemuda mampu melanjutkan estafet pembangunan generasi tua. Para pemuda mampu menjawab tantangan zaman. Spirit yang bisa kita dapatkan dalam Sumpah Pemuda ini adalah jiwa muda yang serba ingin maju, berjiwa penemu, dan selalu ingin mencoba hal baru. Diperlukan penguatan kualitas pemuda ke depan agar apa yang kita inginkan– pemuda-pemuda yang memiliki skill, sikap profesional, serta berintegritas bisa terwujud. Refleksi di Hari Sumpah Pemuda ini bisa memberikan motivasi bagi kita untuk introspeksi dan menakar diri.

Lantas, memperingati hari Sumpah Pemuda, apa relevansi Sumpah Pemuda dalam tantangan masa kini? Sudahkah para pemuda mampu diandalkan dalam menyongsong era digitalisasi dan menghadapi berbagai persoalan bangsa?

Guna menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, Radio Idola 92.6 FM berdiskusi dengan beberapa narasumber, yakni: Tsamara Amany Alatas (Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Nur Agis Aulia (Agropreneur Muda/Perintis Jawara Banten Farm), dan Prof Rhenald Kasali (Founder Rumah Perubahan/Ketua Umum Asosiasi Kewirausahaan Sosial Indonesia). (Heri CS)

Berikut Perbincangannya: