Refleksi 91 Tahun Sumpah Pemuda, Bagaimana Peran Anak Muda di Era Digital dan Revolusi Industri 4.0?

Deklarasi Sumpah Pemuda (Ilustrasi)
Deklarasi Sumpah Pemuda (Ilustrasi)

Semarang, Idola 92.6 FM – Hari ini, 28 Oktober kita peringati sebagai Hari Sumpah Pemuda. Pada tahun ini, bangsa Indonesia memperingati 91 tahun ikrar para pemuda dari berbagai penjuru Tanah Air. Tema Peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-91 Tahun 2019 adalah “Bersatu Kita Maju”. Sejenak kita mengenang kembali ikrar para pemuda kala itu yang berbunyi: Kami putra dan putri Indonesia,mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu bangsa Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Ikrar dan kata-kata para pemuda kala itu serupa mantra. Kata-mantra mewujud realita. Ia kemudian mampu mendorong segenap lapisan bangsa untuk bergerak, bersatu padu mewujudkan cita-cita, Indonesia merdeka. Dalam konteks ini, pemuda begitu penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pemuda menjadi tumpuan bangsa. Ke depan diharapkan pemuda mampu melanjutkan estafet pembangunan generasi tua. Para pemuda mampu menjawab tantangan zaman. Spirit yang bisa kita dapatkan dalam Sumpah Pemuda ini adalah jiwa muda yang serba ingin maju, berjiwa penemu, dan selalu ingin mencoba hal baru. Diperlukan penguatan kualitas pemuda ke depan agar apa yang kita inginkan– pemuda-pemuda yang memiliki skill, sikap profesional, serta berintegritas bisa terwujud. Refleksi di Hari Sumpah Pemuda ini bisa memberikan motivasi bagi kita untuk introspeksi dan menakar diri.

Lantas, memperingati hari Sumpah Pemuda, apa relevansi Sumpah Pemuda dalam tantangan masa kini? Sudahkah para pemuda mampu diandalkan dalam menyongsong era digitalisasi dan menghadapi berbagai persoalan bangsa? Guna merefleksi Hari Sumpah Pemuda, Radio Idola Semarang mewawancara Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Guru Indonesia Muhammad Ramli Rahim. (Heri CS)

Berikut wawancaranya: