Babak Perempat Final Piala Dunia 2018, Brasil vs Belgia

Duel perempatfinal Brazil kontra Belgia akan kita saksikan Sabtu jam 01 dini hari nanti, akan mempertemukan antara tim dengan pertahanan terbaik melawan tim paling subur di Piala Dunia 2018, yang digelar di Kazan Arena.

Kedua tim bertemu kembali setelah 16 tahun, sejak Selecao menang 2-0 di babak 16 besar Piala Dunia 2002. Taburan pemain-pemain berbintang di kedua tim bisa jadi menambah garansi pertandingan akan berjalan seru. Plus, Brasil dan Belgia memiliki statistik top di sepanjang turnamen.

Belgia vs Brasil

Brasil baru sekali kebobolan di Piala Dunia, menyamai torehan Uruguay. Pasukan besutan Tite itu juga hanya menjadi sasaran lima tembakan on target dalam empat pertandingan, jumlah paling sedikit di antara tim manapun. Sementara itu, Belgia, adalah tim paling tajam di turnamen ini. Dalam empat pertandingan, Eden Hazard cs telah menceploskan 12 gol namun patut ditunggu bagaimana ketajaman Belgia di hadapan tim-tim yang selevel.

Akan tetapi, ada sebuah ungkapan yang berbunyi, “Mintalah petuah pada orang yang berpengalaman, karena pintar saja tidak pernah cukup.” Sehingga mestinya, setelah menerima banyak ‘pelajaran’ saat nyaris kalah dari tim Samurai Biru, kini Belgia sudah melakukan sejumlah perbaikan. Bayangkan, tim yang dihuni oleh hampir semua bintang top di club-club elite Eropa itu, justru sempat tertinggal 0-2 dari Jepang, sebelum akhirnya dengan susah payah berhasil membalik keadaan, saat memasuki menit ke 3 injury time.

Wilian, Jesus Gabriel, dan Neymar.

Apalagi kalau mengingat yang akan mereka hadapi nanti malam adalah Juara Dunia 5 kali. Yang selain memiliki pemain-pemain hebat seperti Neymar, Jesus Gabriel, dan Wilian, tim samba Brasil juga punya Penyihir Kecil, yang secara tak terduga sering menciptakan “ke-ajaiban”. Dialah Coutinho.

Banyak pengamat menganggap alasan utama Brasil gagal di Piala Dunia 2014 adalah ketiadaan pemain lain yang setara atau pemain yang dapat menjadi pembeda selain Neymar. Setelah Neymar cedera, asa Brasil saat itu bergantung pada penampilan Hulk, Oscar, Bernard dan Fred.

Hasilnya adalah tragedi Mineirazo di Stadion Mineirao, Belo Horizonte pada 9 Juli 2014. Brasil digilas Jerman tanpa ampun di rumah sendiri dengan skor 1-7. Hulk cs tidak dapat berbuat banyak, lini depan mandul. Seharusnya mereka menjadi solusi dari ketimpangan yang terjadi di lapangan, namun ternyata mereka ikut terlibat sebagai biang keladi karena tak mampu tampil lebih baik.

Sesudah pertandingan, air mata menetes. Air mata yang bercampur antara sedih dan malu.

Tragedi itu seharusnya menjadi pelajaran bagi Timnas Brasil saat melakoni laga di Piala Dunia 2018. Sampai babak 16 besar, semuanya terlihat berjalan mulus sesuai yang direncanakan oleh Selecao. Mereka tampil sebagai juara grup dan akan berhadapan dengan Meksiko malam ini. Pecinta Selecao yakin bahwa kali ini Brasil akan lebih baik dari Brasil di Piala Dunia 2014.

Alasan untuk optimis Brasil akan bernasib lebih baik adalah Brasil yang sekarang sudah memiliki pemain pembeda lain, bukan hanya mengandalkan seorang Neymar. Pemain itu adalah Philippe Coutinho Correia, atau biasa dikenal dengan Coutinho.

Philippe Coutinho Correia.

Sebelum Piala Dunia bergulir, mantan pemain timnas Brasil, Roberto Carlos yang adalah anggota skuad Juara Piala Dunia 2002 mengatakan bahwa Coutinho akan bersinar. Carlos mengatakan bahwa ketika tim-tim lain fokus untuk menjaga Neymar, maka Coutinho lah yang akan menjadi penentu.

Pernyataan Carlos terbukti, minimal soal cahaya Coutinho yang bersinar. Pemain Barcelona yang sekarang berusia 26 tahun itu berhasil mencetak dua gol bagi Brasil saat laga melawan Swiss dan melawan Kosta Rika. (donas)