Final Piala Dunia 2018, Perancis vs Kroasia

Sudah menjadi rahasia umum bahwa energi yang paling mujarab bagi manusia bukanlah kekuatan fisik, melainkan kekuatan kehendak. Kekuatan kehendak akan menghasilkan daya yang amat dahsyat.

Kroasia yang akan menghadapi Perancis pada final Piala Dunia 2018 di Stadion Luzhniki, Minggu malam ini memiliki kekuatan dahsyat itu. para pemain kroasia mengaku sangat siap karena ini adalah kesempatan sekali seumur hidup. Kroasia adalah negara yang belum pernah mencicipi trofi Piala Dunia. Karena itu, Prancis wajib waspada. Meski diunggulkan, Prancis berpotensi dikejutkan oleh Kroasia. apalagi, warga dan tim Kroasia masih ingat betul saat mereka dikalahkan Prancis dalam semi final Piala Dunia 1998 di Prancis. Tak hanya itu, para pemain Kroasia juga mendapat motivasi ekstra untuk membuat warga negaranya berbangga diri jika berhasil meraih gelar juara. Kroasia adalah salah satu negara terkecil yang pernah bermain di final Piala Dunia. Timnas Kroasia adalah juga negara dengan peringkat FIFA terendah di final Piala Dunia.

Selain itu, ada hal unik dalam Piala Dunia tiap 20 tahun sekali. Dalam siklus 20 tahunan ini selalu muncul juara baru. Penghitungan dimulai dari Brasil yang keluar sebagai kampiun pada 1958 setelah mengalahkan Swedia 5-2 di partai puncak. Berselang 20 tahun kemudian atau pada edisi 1978, Argentina menjadi jawara baru setelah di final menumbangkan Belanda 3-1. Kemudian di edisi 1998, giliran Prancis yang meraih trofi Piala Dunia pertama. Bermain di kandang sendiri, Les Bleus –julukan Prancis– menjadi yang terbaik setelah di final menumbangkan Brasil 3-0! . Sekarang, dalam Piala Dunai 2018, tepat 20 tahun setelah Prancis menjadi juara dunia baru, tentu saja Kroasia sangat ingin menjadi Juara baru dan melanjutkan siklus 20 tahunan juara baru Piala Dunia.

Zinedine Zidane, 20 tahun lalu saat Perancis Juara Dunia 1998.

Di sisi Prancis, Tahun ini, tepat 20 tahun sejak Prancis meraih trofi perdana dan satu-satunya Piala Dunia mereka. Kala itu, Zinedine Zidane dan kolega sukses menggulung Brasil tiga gol tanpa balas di partai puncak yang diselenggarakan di Stade de France, markas kebesaran mereka. Negara Prancis selalu masuk perhitungan setiap kali mereka mengikuti Piala Dunia. Catatan 14 kali tampil di putaran final Piala Dunia, 5 kali masuk semifinal, menjadi juara di edisi 1998 saat diselenggarakan di Prancis, serta kalah dari Italia di edisi final 2006, membuktikan jika Prancis tidak bisa diremehkan sedikit pun, meski peringkat FIFA mereka saat ini hanya bertengger di posisi 7. Terlebih di edisi kali ini, sang pelatih Didier Deschamps membawa seluruh pemain bintang terbaik yang mereka miliki ditambah beberapa pemain muda berkualitas, mulai Paul Pogba, Antoine Griezmann, hingga Kylian Mbappe serta kiper senior Hugo Lloris. Apalagi tentunya Les Bleus ingin menghilangkan sematan ‘jago kandang’ yang diberikan banyak media Eropa jika menilik mereka tidak berkutik ketika tampil di turnamen besar di luar dari Prancis dan Eropa. Setelah gagal menjuarai Piala Eropa 2016, dengan beberapa perombakan di dalam tim, menjadi sah jika Didier Deschamps bersama skuatnya yang sering disebut sebagai generasi emas Prancis. mereka sangat ingin mengulang kejayaan 20 tahun silam dengan menjadi juara di Piala Dunia Rusia ini.

Siapa yang memiliki kekuatan kehendak lebih kuat? Itu akan terbukti di lapangan hijau Stadion Luzhniki nanti malam. kita tunggu saja. (donas)