Brasil vs Serbia

Timnas Serbia sedang menunggu keajaiban. Kekalahan dari Swiss membuat peluang Serbia lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2018 mengecil. Saat ini, The White Eagles menempati peringkat ketiga klasemen sementara dengan raihan tiga poin atau terpaut satu poin dari Brasil dan Swiss yang menempati dua posisi teratas. Meski demikian, Krstajic belum mau mengangkat bendera putih tanda menyerah. Pelatih berusia 44 tahun mengaku timnya akan mengerahkan seluruh kemampuan untuk melapangkan jalan dengan mengalahkan Brasil, 27 Juni 2018. Akankah keajaiban datang bagi Timnas Serbia? Ikuti Zabivaka – Pentas Piala Dunia Edisi “Brasil vs Serbia“

Menunggu keajaiban. mungkin itu kalimat yang tepat bagi tim Serbia. itu pula yang dikatakan oleh Pelatih timnas Serbia, Mladen Krstajic. “Sejak hari pertama saat kami melihat hasil undian dan grup yang kami huni, banyak orang berpikir bahwa Brasil merupakan tim paling favorit menjuarai grup ini dan meraih gelar Piala Dunia,” ujar Krstajic. “Kami berada dalam situasi di mana kami harus menang melawan Brasil pada matchday terakhir. Kami akan fokus dan melakukan apa pun yang kami bisa untuk menang. Tidak ada yang tidak mungkin dalam kehidupan,” ia menambahkan.

Pelatih Serbia Mladen Krstajic, tidak ingin larut dalam kekecewaan setelah anak asuhnya takluk 1-2 dari Swiss pada matchday kedua Grup E Piala Dunia 2018 di Kaliningrad Stadium, Sabtu (23/6/2018) dini hari WIB. Krstajic kini mengalihkan bidikan kepada Brasil.

Kekalahan dari Swiss membuat peluang Serbia lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2018 mengecil. Saat ini, The White Eagles menempati peringkat ketiga klasemen sementara dengan raihan tiga poin atau terpaut satu poin dari Brasil dan Swiss yang menempati dua posisi teratas.

Meski demikian, Krstajic belum mau mengangkat bendera putih tanda menyerah. Pelatih berusia 44 tahun mengaku timnya akan mengerahkan seluruh kemampuan untuk melapangkan jalan dengan mengalahkan Brasil, 27 Juni 2018.

Serbia

Serbia menelan kekalahan 1-2 dari Swiss walau unggul lebih dahulu melalui gol yang dicetak Aleksandar Mitrovic pada menit kelima. Namun, dua gol dari Granit Xhaka (52′) dan Xherdan Shaqiri (90′) di babak kedua membuat Serbia harus mengakhiri laga dengan hasil negatif.

Kekalahan dari Swiss membuat asa Serbia untuk lolos ke babak 16 besar kembali menyempit. Demi tiket ke babak gugur, Serbia harus melalui duel hidup dan mati melawan juara dunia lima kali, Brasil.

Serbia sejatinya menjadi tim paling diunggulkan untuk lolos setelah matchday pertama. Pasalnya, di grup E baru Serbia yang meraih poin sempurna hasil kemenangan 1-0 atas Kosta Rika. Sementara, Brasil dan Swiss berbagi skor imbang pada waktu yang sama.

Ditambah lagi, pada matchday kedua melawan Swiss, Serbia sanggup unggul cepat. Akan tetapi, nyatanya gol cepat itu tak menjamin tiga poin untuk Serbia.

Swiss yang mendominasi penguasaan bola sepanjang laga, sanggup comeback dengan mencetak dua gol balasan pada paruh kedua. Dengan hasil itu, Swiss memanaskan persaingan untuk lolos ke babak 16 besar dari Grup E. Saat ini tim asuhan Vladimir Petkovic menempati peringkat kedua dengan 4 poin. Mereka cuma kalah selisih gol dari pemuncak klasemen, Brasil, yang baru saja menang 2-0 atas Kosta Rika.

Brasil

Serbia, yang sempat bertengger di puncak klasemen, selepas matchday kedua terpaksa lengser ke urutan ketiga. Mereka belum beranjak dari tiga poin hasil satu kemenangan dan sekali kalah. Dengan begitu, asa mereka untuk lolos hanya dengan cara mengalahkan Brasil pada laga terakhir.

Serbia dipastikan gagal lolos andai gagal menang lawan Brasil, sedangkan pada saat bersamaan Swiss unggul atau seri lawan Kosta Rika. Dengan begitu, persaingan tiga tim itu akan ditentukan pada laga pamungkas. Sementara, Kosta Rika sudah dipastikan angkat koper.

Namun, bisa jadi keajaiabn yg di tunggu pelatih Serbia makin dekat, jika factor Douglas Costa dianggap sebagai salah satu factor penguat kemenangan Brazil. Sebab Douglas Costa menderita cedera pada paha kanannya saat Brazil menang 2-0 atas Kosta Rika pada Jumat lalu dan akan absen pada pertandingan terakhir timnya di Grup E Piala Dunia melawan Serbia. Pemain sayap Juventus itu tidak akan ikut bertanding untuk pertandingan yang akan menjadi penentu untuk kedua tim. Brazil memuncaki klasemen grup dan akan lolos dengan hasil imbang, namun juara dunia lima kali itu dapat tersingkir jika mereka kalah dari Serbia.

Jadi, akankah keajaiban itu mendatangi Serbia? Atau kemujuran akan mengunjungi tim brazil? Namun, ada kata bijak yang menyatakan, jangan menunggu keajaiban tapi ciptakan keajaiban. (donas)