Harga Tanah di Semarang Mahal, Pengembang Cari Lahan Rumah Murah Luar Kota

Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92.6 FM – Ketua Property Expo Semarang Dibya Hidayat mengatakan menyikapi terbatasnya lahan di Kota Semarang, para pengembang rumah mencari lokasi alternatif lain.

Menurutnya, harga tanah di Kota Semarang saat ini sudah mencapai Rp300 ribu per meternya dan berada di pinggiran kota. Sehingga, jika akan dibangun rumah bersubsidi dengan program fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) sudah tidak masuk bagi para pengembang.

Dibya menjelaskan, mahalnya harga tanah membebani pengembang rumah murah. Karena, harga rumah FLPP tahun ini sudah mencapai Rp130 juta per unitnya.

“Katanya minimal sudah Rp300 ribu per meter. Jadi memang harga tanah itu di Semarang yang sangat memengaruhi harga rumah. Kalau harga tanah itu naik sudah tidak bisa turun lagi,” kata Dibya, Senin (19/2).

Lebih lanjut Dibya menjelaskan, pada saat ini pun banyak pengembang rumah murah di Kota Semarang mulai melirik daerah-daerah penyangga kota ATLAS. Misalnya Kabupaten Demak dan Kendal.

Dibya menyebut, kedua daerah itu masih potensial untuk dikembangkan perumahan dengan segmen masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), terutama adalah kalangan pekerja pabrik. Sebab, di Demak dan Kendal banyak berdiri perusahaan atau pabrik dengan pekerja yang rerata belum memiliki rumah. (Bud)