Warga Genuksari Manfaatkan Limbah Sampah Plastik Jadi Gapura Hias

Ketua RT Ketua RT 04 Kampung Putat Permai, Genuksari Handoyo menerima penghargaan dari Business Unit Manager PT. CS2 Pola Sehat Antonius Haliman sebagai pemenang kreasi gapura hias, kemarin.

Semarang, Idola 92.6 FM – Mengelola limbah sampah plastik atau mendaur ulangnya, bukan perkara mudah dan semua orang bisa melakukannya. Mengelola sampah plastik membutuhkan niat dan juga kesadaran akan kebersihan lingkungan, karena sampah plastik baru bisa terurai ratusan tahun.

Cukup banyaknya sampah plastik di sekitar perumahan, memantik warga Kampung Putat Permai RT 04 RW 01 Genuksari, Semarang Timur untuk berkreasi mengolah limbah sampah plastik berupa botol bekas maupun gelas minuman bekas yang terbuat dari plastik.

Ketua RT 04 Kampung Putat Permai Handoyo mengatakan memang keberadaan sampah plastik cukup banyak, namun masyarakat masih bingung cara mengolahnya agar tidak menumpuk.

Setelah melalui rapat RT, jelas Handoyo, maka sampah-sampah plastik yang dikumpulkan warga itu dikreasi menjadi gapura hias kampung. Ratusan botol dan gelas plastik bekas dibentuk menempel di dinding gapura lama, sehingga menambah cantik kampung.

“Kalau limbah plastik memang cukup banyak. Ada sampah plastik berupa botol atau gelas plastik kemasan, kita ambil. Setelah terkumpul dapat 4-5 karung limbah sampah plastik” kata Handoyo, kemarin.

Sementara itu, Head of Corporate and Marketing Communication OT Group Harianus Zebua menyatakan, pihaknya berupaya mengedukasi masyarakat untuk selalu mencintai lingkungan dengan tidak membuang sampah plastik. Dengan sedikit sentuhan kreativitas, maka sampah plastik atau barang bekas lainnya bisa diubah atau diolah menjadi sesuatu yang berguna. Salah satunya dengan Gapura Go Green.

“Kita ingin mengajak masyarakat untuk mencintai lingkungan, dengan cara menggunakan kemasan yang sudah tidak digunakan lagi. Dari kemasan yang tidak berguna, bisa menjadi berguna. Pelan-pelan mengedukasi masyarakat, untuk bisa memanfaatkan sampah plastik yang tidak digunakan lagi,” ucap Harianus.

Dirinya berharap, dengan menjaga kebersihan lingkungan melalui cara sederhana, maka masyarakat ikut mendukung terwujudnya Kota Semarang yang bersih, hijau dan asri. (Bud)