Bagaimana Menyiapkan Agenda Besar dalam Menempa Karakter Generasi Muda Demi Mewujudkan Cita-Cita Luhur Bangsa?

Semarang, Idola 92.6 FM – Berangkat dari upaya pemerintah Amerika Serikat dalam membangun bangsa—mereka mengusung slogan “American Strong for Home! Slogan itu secara sederhana bisa diartikan “Membangun Negara yang kuat bermula dari Keluarga”. Pendidikan karakter melalui keluarga dinilai menjadi salah satu pintu gerbang dalam memajukan bangsa. Sebuah penelitian pernah mengungkapkan, beberapa waktu silam Indonesia dan Korea Selatan pada peringkat ekonomi dunia berada pada level yang sama.

Namun, dalam beberapa tahun kemudian, Korea Selatan mampu melesat meninggalkan jauh Indonesia. Mereka menjadi salah satu negara maju melampaui kita. Ternyata salah satu faktor yang membuat negeri gingseng itu mampu melesat jauh adalah faktor budaya-nya. Konon, orang-orang Korea Selatan memiliki karakter dan budaya yang lebih unggul dari kita. Beberapa karakter itu antara lain rajin menabung dan menginvestasikan uang mereka untuk pendidikan anak-anaknya. Ini berarti, pendidikan karakter anak menjadi kunci keberhasilan membangun generasi.

Narasi di atas segaris lurus dengan apa yang dikemukakan pengusaha terkemuka, Theodore Permadi (TP) Rachmat. Dalam pidato saat menerima penganugerahan gelar doktor kehormatan atau honoris causa dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Rabu (03/07/2019), Teddy—sapaan akrab TP Rachmat, tanpa karakter yang baik dan kokoh, bangsa ini kesulitan mewujudkan cita-cita luhurnya. Oleh karena itu, lembaga pendidikan tidak boleh monomorduakan pendidikan katakter.

Generasi muda Indonesia tidak cukup hanya pandai secara intelektual dan kompeten secara teknis. Mereka harus dididik agar matang sebagai pribadi dan kokoh dalam memegang prinsip kebangsaan. Pada pidato berjudul “Karakter dan Mindset Sebagai Penentu Keberhasilan dan Kelangsungan Bangsa”, pendiri Tripura Group itu mengatakan, pendidikan karakter dan mindset yang berkesinambungan menjadi kunci kemajuan bangsa.

Lantas, jika tanpa karakter yang baik dan kokoh, bangsa ini kesulitan mewujudkan cita-cita luhurnya, agenda besar apa yang mestinya dilakukan oleh Negara ini agar karakter penerus bangsa tumbuh baik? Program seperti apa yang mesti didesain pada dunia pendidikan kita?

Guna menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, nanti kita akan berdiskusi dengan beberapa narasumber, yakni: Dr (HC) Ir Theodore Permadi Rachmat (pengusaha, pendiri Tripura Group, memperoleh gelar doktor kehormatan atau honoris causa dari ITB); Ratna Megawangi PhD (Dosen IPB dan Pendiri Indonesia Heritage Foundation); dan Doni Koesoema Albertus (pakar Pendidikan dan dosen Universitas Multimedia Nusantara). (Heri CS)

Berikut diskusinya: