Bagaimana Menyiapkan SDM Unggul dan Menyongsong Indonesia Maju pada 2045?

Semarang, Idola 92.6 FM – Dalam pidato pelantikan sebagai presiden periode 2019-2024 Minggu lalu, Presiden Joko Widodo menitikberatkan pada pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM). Pembangunan SDM akan menjadi prioritas utama. Membangun SDM yang pekerja keras, yang dinamis. Membangun SDM yang terampil yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Mengundang talenta-talenta global untuk bekerjasama dengan kita.

Namun, kita pun bertanya-tanya hal apa saja yang yang perlu ditempuh—dan instrumennya apa saja? Mengingat—baru-baru ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan bahwa kemerosotan Indeks Daya Saing Global kita di tahun ini disebabkan mayoritas SDM kita merupakan lulusan SD dan SMP.

Di sisi lain, sebagian besar pakar dunia sepakat bahwa kecerdasan— termasuk mindset di dalamnya — bukanlah sifat bawaan (nature) atau hasil binaan (nurture), bukan karena genetika ataupun lingkungan. Tetapi, karena kecerdasan atau mindset adalah proses ‘memberi dan menerima’ yang terus berlangsung diantara gen dan lingkungan.

Sebagaimana dikatakan oleh Gilbert Gottlieb, seorang ahli syaraf terkemuka, bahwa gen dan lingkungan sebenarnya tidak sekedar bekerja sama seiring dengan perkembangan kita tetapi gen juga membutuhkan masukan dari lingkungan untuk dapat bekerja secara tepat.

Lantas, upaya apa yang bisa kita cicil dan lakukan sebagai by pass dalam 5 tahun ke depan untuk menuju SDM unggul? Hal apa saja yang bisa kita sodorkan pada pemerintah untuk ditempuh agar mampu meningkatkan grate atau jenjang pendidikan generasi penerus?

Guna menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, Radio Idola Semarang berdiskusi dengan beberapa narasumber, yakni: Rhenald Kasali (Akademisi dan Guru besar Universitas Indonesia); Prof Satryo Soemantri Brodjonegoro (Direktur SDM dan Pengembangan Kapasitas pada Komite Percepatan Pernyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP)); dan Prof Asep Saefuddin (Rektor Universitas Al Azhar Indonesia, Jakarta). (Heri CS)

Berikut diskusinya: