Bagaimana Mendorong Pembangunan menuju Indonesia Emas 2045?

Indonesia Emas 2045
Ilustrasi/Istimewa

Semarang, Idola 92.6 FM – Kata Tim Ferriss, “Make before you manage,”…. “Creation before Administration, always.”-Buatlah sebelum Anda mengelola; Selalu dahulukan kreasi sebelum Administrasi.

Tanpa pemahaman yang benar dan komprehensif tentang interaksi dinamis antara sistem ekonomi dan sistem ekologi, kebijakan Pembangunan dinilai justru akan kontradiktif bagi pembangunan berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045.

Dalam perspektif pembangunan berkelanjutan, Indonesia berada di persimpangan jalan. Di satu sisi, kita mesti meningkatkan pembangunan dan pemanfaatan sumber daya alam untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, menciptakan lapangan kerja, serta menyejahterakan rakyat secara adil dan berkelanjutan.

Sebab, meskipun bangsa Indonesia sudah mengalami perbaikan di hampir semua bidang kehidupan, tetapi status pembangunan kemakmuran Indonesia setelah 78 tahun merdeka, masih menjadi negara berpendapatan menengah dengan pendapatan kotor sebesar 4.300 dollar AS per-kapita. Padahal suatu negara-bangsa dikategorikan sebagai negara makmur, apabila pendapatan kotor per-kapitanya lebih dari 13.205 dollar AS.

Lantas, mengurai persoalan ini: bagaimana menumbuhkan semangat berkreasi, sambil mengerem kebiasaan konsumsi? Ekosistem seperti apa yang sangat stimulant dalam memantik gagasan penciptaan? Siapa saja aktor yang mesti terlibat dan bergotong-royong mendorongnya?

Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber, yakni: Prof Syafrudin (Pengamat lingkungan dari Universitas Diponegoro Semarang), Prof Iwan Pranoto (Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB)), dan Prof Satryo Soemantri Brodjonegoro (llmuwan). (her/yes/ao)

Simak podcast diskusinya: