Menakar Debat Pilpres Keempat, Sudahkah Gagasan yang Dikemukakan Kandidat Capres Mampu Menjawab Tantangan Persoalan Krusial Bangsa?

[ilustrasi detik]

Semarang, Idola 92.6 FM – Debat keempat Pilpres 2019 telah digelar oleh KPU pada Sabtu akhir pekan lalu. Debat mengambil tema ideologi, pemerintahan, pertahanan dan keamanan, serta hubungan internasional.

Paparan program dari dua calon presiden dalam debat Sabtu 30 Maret 2019 lalu, khususnya terkait pemerintahan bersih dan penguatan ideologi Pancasila diharapkan semakin membantu calon pemilih dalam menentukan pilihan pada Pemilu 2019. Eksplorasi gagasan ini diperlukan karena dua isu tersebut belum detail dipaparkan dalam dokumen visi, misi, dan program kandidat.

Terkait dengan ideologi misalnya, selama ini pembahasan terkait ideologi Pancasila masih cenderung tak bergeser dari tataran retorika. Padahal publik menunggu sikap dan program para capres mengenai hal itu. Publik ingin tahu bagaimana Pancasila—meskipun sudah final sebagai falsafah bangsa bukankah mesti tetap direvitalisasi, diresosialisasi dan dihidupkan melalui diskursus-diskursus agar tetap relevan dengan perubahan zaman dan tantangannya.

Lantas, menakar debat keempat Pilpres 2019, sudahkah debat berlangsung seperti yang diharapkan? Sudahkah pula gagasan yang dikemukakan para kandidat Capres mampu menjawab tantangan persoalan krusial bangsa? Apakah jalannya debat, cukup mengangkat narasi-narasi yang menunjukkan arah masa depan bangsa dan menyentuh isu-isu yang substansial?

Guna menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, Radio Idola Semarang berdiskusi dengan beberapa narasumber, yakni: Prof Dr Ravik Karsidi (Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo) dan Dinna Wisnu, Ph.D (Praktisi dan Pengajar Hubungan Internasional Universitas Bina Nusantara). (Heri CS)

Berikut diskusinya:

Artikel sebelumnyaGanjar: Penanggulangan TB di Jateng Jadi Prioritas Semua Pihak
Artikel selanjutnyaTindak Lanjut Seperti Apa yang Dilakukan Kemendagri dalam Menyikapi Putusan MK terkait Pemilu 2019?