Menakar Putus Nyambung Kerja Sama Garuda dan Sriwijaya, Apa yang Terjadi?

Garuda Sriwijaya

Semarang, Idola 92.6 FM – Sempat mengalami pasang surut dan putus-nyambung, hubungan kerja sama antara Sriwijaya Air dan Garuda Indonesia Group kini terancam benar-benar kandas. Pihak Sriwijaya tengah mempersiapkan sejumlah langkah untuk mengakhiri kerja sama manajemen yang dijalin sejak November 2018 itu.

Selanjutnya, Sriwijaya memilih kembali menangani manajemen secara mandiri. Hubungan Sriwijaya dan Garuda Indonesia kembali keruh lantaran pemegang saham Sriwijaya menghentikan kerja sama manajemen (KSM) dengan Garuda Indonesia. Kuasa hukum sekaligus pemegang saham Sriwijaya Yusril Ihza Mahendra mengatakan pihaknya semula akan menyelesaikan rancangan perpanjangan perjanjian kerja sama dengan Garuda Indonesia pada Kamis 7 November lalu.

Namun, tidak tercapai kesepakatan dalam penyusunan jajaran direksi Sriwijaya. Karenanya, pemegang saham Sriwijaya Air memutuskan untuk bercerai dengan Garuda Indonesia. Terkait ini, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara akan selalu memonitor perusahaan maskapai termasuk Sriwijaya Air yang ingin kembali mandiri. Mereka akan memastikan terpenuhinya aspek safety, security, services dan compliance dalam operasi penerbangan.

Lantas, hubungan kerja sama antara Garuda dan Sriwijaya yang kembali mengalami pasang surut, apa yang terjadi? Apa akar masalahnya? Ke depan bagaimana mestinya pemerintah hadir dalam situasi ini—karena dalam kasus semacam ini yang dirugikan selalu konsumen/ masyarakat? Mendiskusikan ini, Radio Idola Semarang mewawancara Pengamat Penerbangan dan anggota Ombudsman RI Alvin Lie. (Heri CS)

Berikut wawancaranya: