PLTU Tanjung Jati B Tekan Fly Ash Hingga 60 Persen

Semarang, Idola 92.6 FM – Sebagai pembangkit listrik yang menggunakan bahan baku batu bara, PLTU Tanjung Jati B di Kabupaten Jepara terus berupaya menjadi perusahaan ramah lingkungan atau go green. Hal itu sesuai dengan audiensi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, bersama dengan Komisi D DPRD Jepara belum lama ini.

General Manager PLN Unit Induk Pembangkitan Tanjung Jati B, Komang Parmita mengatakan sesuai dengan hasil pertemuan sebelumnya, pihaknya terus mengupayakan penanganan limbah baru bara dari PLTU Tanjung Jati B. Yakni yang berupa Fly Ash dan Bottom Ash.

Menurutnya, PLN sedang berupaya mengoptimalkan pemanfaatan limbah PLTU untuk bahan baku pembuatan paving block, batako dan cor beton yang saat ini dalam proses perizinan di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

“Bahwa saat ini pemanfaatan Fly Ash dan Buttom Ash mengalami tren penurunan. Fly Ash turun 60 persen, dan Bottom Ash turun 70 persen selama empat tahun terakhir ini,” kata Komang, Jumat (21/6).

Lebih lanjut Komang menjelaskan, pihaknya kini masih memproses perizinan di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Sehingga, limbah batu bara bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat.

“Saat ini kami sudah punya tempat pengelolaan limbah batu bara. Jika izin sudah keluar, produksi paving dan batako sudah bisa segera dilaksanakan dan tentunya akan membuka peluang usaha untuk masyarakat sekitar,” jelasnya.

Ketua Komisi D DPRD Jepara, Masykur menyatakan DPRDJepara menyambut positif upaya melahirkan regulasi pemanfaatan limbah batu bara tersebut.

“Kami akan melanjutkan upaya ini, dengan menyelaraskan regulasi program pembangunan rumah layak huni dan pembangunan jalan,” ucap Masykur. (Bud)