Rukma: Jangan Hanya Beda Pilihan Terus Rusak Persaudaran

Ketua DPRD Jateng Rukma Setyabudi (tengah) mengajak masyarakat arif dan bijak menyikapi isu dan informasi berujung hoax selama Pemilu 2019.

Semarang, Idola 92.6 FM – Masyarakat harus cerdas dan bijak di dalam menyikapi segala persoalan tentang perbedaan pilihan, terutama menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Karena, yang namanya pesta demokrasi harus disambut dengan suka cita dan gembira.

Ketua DPRD Jawa Tengah Rukma Setyabudi mengatakan tahapan kampanye yang sudah dimulai sejak September 2018 kemarin, telah menguras banyak tenaga dan pikiran seluruh rakyat Indonesia. Sehingga, panjangnya masa Pemilu 2019 ini membuat para peserta pemilu berupaya meraih hati rakyat dengan berbagai cara.

Menurutnya, sebagai bangsa yang menjunjung tinggi gotong royong dan sikap saling toleransi jangan sampai terpecah belah karena persoalan perbedaan pilihan di Pemilu 2019.

Rukma menjelaskan, meski ada perbedaan pilihan jangan membuat persaudaran menjadi putus. Terutama, soal perbedaan pilihan presiden yang paling menonjol bila dibanding perbedaan pilihan partai politik maupun calon anggota legislatif.

“Beda pilihan di pesta demokrasi hal yang biasa. Jangan memaksakan kehendak kepada orang lain, dan tidak mengancam serta tidak money politic. Jangan juga pakai hoax, dan membenturkan isu SARA demi kepentingan sesaat. Ini yang rugi adalah bangsa dan negara kita. Kita harus sadar itu, dan kita sambut pesta demokrasi dengan hati senang dan gembira,” kata Rukma di sela menjadi pembicara dalam diskusi “Kampanye Damai dan Pendidikan Politik” di Hotel Gets Semarang, Selasa (2/4).

Lebih lanjut Rukma menjelaskan, apabila sampai terjadi perpecahan karena hanya perbedaan pilihan maka bangsa Indonesia mengalami kemunduran dan kerugian. Sehingga, baik peserta pemilu maupun masyarakat harus bersama mewujudkan pemilu yang berintegritas dan berkualitas. (Bud)

Artikel sebelumnyaKPU Pastikan Logistik Pemilu 2019 Sudah Terdistribusi Sebelum H-1
Artikel selanjutnyaSeberapa Urgen Perampingan Fakultas dalam Menyongsong era Disrupsi?