Tekan Kecelakaan, Jasa Raharja dan Korlantas Polri Gelar Pelatihan Penanganan Korban Laka

Semarang, Idola 92.6 FM – Guna menekan masih tingginya angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya, Jasa Raharja bekerjasama dengan Korlantas Polri gelar pelatihan penanganan korban kecelakaan di Kota Semarang. Sasarannya, komunitas masyarakat di sekitar jalur rawan kecelakaan atau blackspot.

Dalam catatan Polri, angka kecelakaan di jalan raya masih tinggi. Setiap hari tercatat, 81 orang meninggal dunia di jalan raya akibat kecelakaan.

Direktur Operasional Jasa Raharja Amos Sampetoding mengatakan, Jasa Raharja selain memberikan santunan kepada korban kecelakaan baik yang luka luka ataupun meninggal dunia juga mendukung upaya pemerintah dalam mencegah terjadinya kecelakaan.

“Seperti acara hari ini, kami menggelar acara pelatihan penanganan laka lantas yang diikuti puluhan orang dari komunitas masyarakat di sekitar jalur rawan kecelakaan. Mulai dari komunitas motor, pelajar hingga mahasiswa,” ujar Amos di sela-sela acara, Sabtu (23/11/2019) di Hotel Gumaya Jl Gajahmada Semarang.

Amos mengungkapkan, hingga akhir tahun 2019, Jasa Raharja sudah memberikan santunan kepada korban kecelakaan mencapai Rp22 triliun. Dari jumlah itu, sebanyak 45 persen digunakan biaya untuk perawatan korban luka luka.

Menurut Amos, jika tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas bisa ditekan maka jumlah santunan maupun penjaminan yang dibayarkan pun akan berkurang. Apalagi, ada batasan pembayaran untuk penjaminan biaya korban luka-luka yakni hanya sebesar Rp20 juta, sementara untuk santunan korban meninggal dunia sebesar Rp50 juta.

“Kami menghimbau kepada masyarakat yang melihat kejadian kecelakaan untuk segera membawa korban ke rumah sakit agar segera diberi tindakan medis. Ini untuk meminimalisir terjadinya korban jiwa,”tuturnya.

Sementara itu, Dirgakkum Korlantas Polri Kushariyanto mengatakan, angka kecelakaan di Indonesia masih cukup tinggi. Merujuk data, setiap hari ada 81 korban meninggal akibat kecelakaan. “Dengan adanya pelatihan ini diharapkan para komunitas menjadi pionir kepada masyarakat untuk melakukan penanganan korban secara benar agar tidak timbul korban jiwa,” katanya.

Selain di Jawa Tengah pelatihan serupa juga akan dilaksanakan di Sulawesi Selatan. Tujuannya, untuk menekan fatalitas korban kecelakaan lalu lintas. (wid/her)

Artikel sebelumnyaEra Digital Membuat Proses Menjadi Hilang?
Artikel selanjutnyaPonpes Askhabul Kahfi Mijen Semarang Raih Penghargaan Pesantren Salaf Inspiratif