Turunkan Kasus Angka Kematian Ibu, Dinkes Boyolali Luncurkan Program Satiti

Semarang, Idola 92.6 FM-Kasus Angka Kematian Ibu (AKI) dan bayi di Kabupaten Boyolali masih terbilang tinggi, dan hingga akhir 2018 kemarin tercatat ada 15 kasus AKI. Tingginya kasus AKI di Boyolali itu, mengancam kehidupan manusia.

Kepala Dinas Kesehatan Boyolali Ratri Survivalina mengatakan pihaknya terus berupaya, untuk melakukan sosialisasi dan promosi kesehatan untuk penanggulangan masih tingginya AKI di wilayahnya.

Menurutnya, pihaknya mencoba menekan AKI bisa turun di tahun ini.

Ratri menjelaskan, untuk menekan AKI di Boyolali pihaknya beberapa waktu lalu meluncurkan Sahabat Ibu Sehati (Satiti). Program itu diharapkan bisa diakselerasikan, untuk menurunkan AKI dan AKB di Boyolali.

“Kami memiliki permasalahan di angka kematian ibu yang cukup tinggi. Dua tahun berturut-turut, kami di triwulan pertama selalu duduk di rangking pertama tertinggi angka kematian ibu. Dan saat ini, kami mempunyai inovasi yaitu program Satiti di tahun 2018. Program Satiti ini di tahun 2018 telah cukup mengerem laju angka kematian ibu,” kata Ratri belum lama ini.

Lebih lanjut Ratri menjelaskan, upaya menekan AKI di Boyolali juga butuh peran serta dari seluruh pemangku kepentingan. Termasuk juga masyarakat, dan khususnya para keluarga yang memiliki ibu hamil.

Terpisah, Kepala Dinkes Jateng Yulianto Prabowo menjelaskan, penurunan AKI bisa dilakukan dengan berbagai langkah. Salah satunya, dengan kegiatan edukasi memberikan pemahaman tentang usia perkawinan yang matang. Selain itu juga, rutin mengonsumsi makan buah dan sayur bagi ibu hamil.

“Kita edukasi dengan menunda usia perkawinan menuju usia perkawinan yang matang. Selain itu juga, meningkatkan pemahaman dan peningkatan akses kualitas kesehatan,” ujar Yulianto. (Bud)

Artikel sebelumnyaProperti Mulai Bergerak Positif, Pengembang Rumah Mewah Kejar Pembeli End User
Artikel selanjutnyaSosialisasikan Pertamax, Pertamina Ajak Komunitas Motor Sahur on The Road