Dinas Pendidikan Jateng Siapkan 20 Sekolah Jadi Pilot Project Sekolah Toleransi

Jumeri
Jumeri, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah pada Februari 2020 nanti, akan menyiapkan 20 sekolah di wilayah Solo Raya menjadi pilot project program tersebut. Nantinya, pembentukan sekolah toleransi akan dilakukan dalam waktu 3-6 bulan.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng Jumeri mengatakan sekolah-sekolah yang disiapkan menjadi sekolah pilot project toleransi itu, akan diberikan pembekalan tentang paham saling memahami perbedaan di antara murid maupun guru serta pegawai sekolah. Hal itu dilakukan, untuk menangkal adanya paham radikalisme dan intoleransi di lingkungan sekolah.

Menurutnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng juga telah membentuk tim advokasi dan merumuskan mengenai pembinaan tentang paham toleransi.

Jumeri menjelaskan, dalam mengembangkan sekolah toleransi ini pihaknya menggandeng sejumlah pihak terkait. Satu di antanya adalah Wahid Foundation.

“Jadi, kita membentuk tim advokasi di tingkat provinsi dan beberapa kabupaten/kota yang terindikasi agak gawat gitu ya. Kita lakukan pendekatan khusus, baik kepada gurunya maupun muridnya dan karyawan serta kepala sekolahnya. Kita juga sedang menyiapkan 20 sekolah di daerah Solo Raya, untuk dibina toleransinya. Ini pilot proyek, dan nanti akan menjadi pembanding dengan sekolah lain,” kata Jumeri, Senin (20/1).

Lebih lanjut Jumeri menjelaskan, nantinya jika program itu berhasil akan diterapkan di seluruh sekolah SMA sederajat di wilayah Jateng baik negeri maupun swasta. Bahkan, seluruh kepala sekolah juga akan menandatangani pakta integritas jika tidak ada paham radikalisme masuk ke sekolah.

“Kami akan memberi sanksi tegas kepada siapa saja, yang bertindak intoleransi. Kalau itu guru, tentu akan ada sanksi kepegawaian,” pungkasnya. (Bud)