Mahasiswa Apoteker Jateng Demo Suarakan RUU Kefarmasian Masuk Prolegnas 2020

Mahasiswa farmasi menggelar aksi
Mahasiswa farmasi menggelar aksi di depan kantor DPRD Jateng, Jumat (25/9).

Semarang, Idola 92,6 FM – Sebanyak 10 mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia Jawa Tengah menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Jateng, Jumat (26/9) siang. Aksi mereka dilakukan, untuk menuntut Rancangan Undang-Undang Kefarmasian masuk di Prolegnas Prioritas 2020.

Koordinator aksi, Anggriya mengatakan sebagai mahasiswa yang merupakan agent of change dan social control maka pihaknya mencoba menyuarakan persoalan ke pemerintah pusat. Termasuk mahasiswa farmasi, yang mencoba menyuarakan permasalahan tentang kesehatan dan kefarmasian.

Anggriya menjelaskan, pada 25 September yang merupakan Hari Farmasi Sedunia ini pihaknya ingin menyuarakan persoalan tentang kefarmasian di Tanah Air. Tema besarnya adalah revolusi farmasi, dengan makna adanya harapan perubahan farmasi menjadi lebih baik dan tidak carut marut.

Menurutnya, aksi ini juga untuk membangkitkan dunia kefarmasian di Indonesia.

“Aksi ini ditujukan untuk menuntut, agar DPRD Jawa Tengah mengusulkan ke DPR RI supaya RUU Kefarmasian kembali masuk ke Prolegnas Prioritas 2020. Karena, RUU Kefarmasian sendiri sempat dikeluarkan dari prolegnas. Aksi kami tidak ditemui anggota dewan, karena mereka sedang reses,” kata Anggriya.

Lebih lanjut Anggriya menjelaskan, permasalahan kefarmasian lainnya juga muncul dari PMK Nomor 3 Tahun 2020 yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan. Isinya, mendiskreditkan dan melemahkan pelayanan farmasi di rumah sakit sebagai golongan nonmedis.

“Oleh karena itu kita mengawal RUU Kefarmasian, agar kembali masuk di Prolegnas Prioritas 2020. Lewat aksi ini, menjadi gerakan lanjutan agar masalah ini didengar pemerintah pusat,” jelasnya.

Sementara itu, selain melakukan aksi unjuk rasa, mahasiswa farmasi juga membagikan masker dan hand sanitizer kepada masyarakat yang melintas di Jalan Pahlawan. (Bud)