Vaksin Covid-19: Antara Harapan dan Ancaman, Akankah Vaksin Dipaksakan Ketika Banyak Juru Wabah Mengingatkan?

Vaksin Covid-19 Sinovac
Vaksin Covid-19 Sinovac.

Semarang, Idola 92.6 FM – Setelah lebih dari 7 bulan kita berjibaku dengan Covid-19 ada berita yang menggembirakan; kehadiran vaksin untuk penanganan Covid-19 di Indonesia dijadwalkan segera terealisasi. Pemerintah telah memastikan finalisasi pembelian vaksin dari tiga perusahaan produsen vaksin Covid-19 luar negeri. Ketiga produsen itu yakni Cansino, G42/Sinopharm, dan Sinovac. Ketiga perusahaan itu telah sepakat menyediakan vaksin untuk Indonesia pada November mendatang.

Tetapi sisi buruknya, vaksin tersebut juga dipertanyakan oleh sejumlah kalangan ahli epidemiologi atau juru wabah―salah satunya Pandu Riono. Ia mengingatkan efektivitas dan keamanan vaksin yang sedang diupayakan pengadaannya oleh pemerintah dari tiga produsen asal luar negeri. Pandu Riono mengingatkan akan berisiko jika vaksinasi Covid-19 dilaksanakan November bulan depan. Menurutnya, vaksin yang ada saat ini ada, baru sebatas ‘kandidat vaksin’, karena belum diakui sebagai vaksin resmi oleh Badan Kesehatan Dunia atau WHO.

Ia mengingatkan bahwa sekalipun sudah banyak diproduksi oleh China vaksin tersebut belum diperkuat studi atau evaluasi efektivitas dan efek negatifnya bagi kesehatan manusia. Menurut Pandu dalam cuitannya di twitter baru-baru ini, vaksinasi awal November sangat berbahaya! Studi mengenai kemanjuran dan keamanan vaksin harus dipublikasikan dan ditelaah ahli internasional sebelum digunakan di Indonesia. Cuitan Pandu tersebut sebenarnya meneruskan statement-nya saat diwawancarai dan diberitakan oleh laman online The Wall Street Journal edisi Rabu 14 Oktober 2020 di wsj.com.

Sementara itu, dalam postingan yang sama bertajuk Indonesia Weighs Approving Chinese Covid-19 Vaccines for Emergency Use itu, Achmad Yurianto Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan menyampaikan, belum ditemukan efek negatif serius selama uji coba Vaksin Covid-19 oleh sukarelawan sejak Agusutus tahun ini. Uji coba dijadwalkan tuntas beberapa bulan lagi dan kemungkinan setelah penggunaan darurat pada November dimulai di Indonesia.

Achmad Yurianto
Achmad Yurianto, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan.

Lantas, akankah vaksin Covid-19 akan tetap dipaksakan ketika banyak juru wabah mengingatkan? Ataukah kandidat vaksin yang diupayakan pemerintah justru akan menjadi lompatan besar mengakhiri Covid-19? Antara harapan dan ancaman, apa yang akan terjadi?

Mengulas persoalan ini, Radio Idola Semarang berdiskusi dengan beberapa narasumber, yakni Syahrizal Syarief (Ahli Epidemiologi atau Juru Wabah FKM Universitas Indonesia) dan Prof. Kusnandi Rusmi (Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung). (andi odang/her)

Simak podcast diskusinya: