138 Napi di Jateng Langsung Bebas Usai Terima Remisi HUT RI

Remisi HUT RI
Perwakilan warga binaan pemasyarakatan yang mendapat remisi HUT RI, kemarin.

Semarang, Idola 92,6 FM – Sebanyak 7.154 warga binaan pemasyarakatan di wilayah Jawa Tengah mendapatkan remisi umum tahun 2021, dan 138 orang di antaranya dinyatakan langsung bebas usai menerima remisi pada Selasa (17/8). Artinya, ke-138 warga binaan pemasyarakatan itu terhitung telah selesai menjalani masa pemidanaannya.

Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Jateng Yuspahruddin mengatakan jumlah warga binaan pemasyarakatan per 8 Agustus 2021 ada 13.860 orang, yang mendapatkan remisi ada 7.154 orang. Setiap warga binaan pemasyarakatan mendapatkan remisi bervariasi, mulai dari sebulan hingga enam bulan tergantung pada masa pidana yang telah dijalani.

Yuspahruddin menjelaskan, dari 46 lembaga pemasyarakatan (lapas) dan rumah tahanan (rutan) yang ada di Jateng itu Lapas Kelas I Semarang menjadi lapas terbanyak memberikan remisi untuk 564 warga binaan pemasyarakatan. Sementara untuk kasusnya, paling banyak adalah pidana umum dengan 4.858 warga binaan pemasyarakatan.

“Remisi merupakan reward, penghargaan bagi narapidana atas segala hal positif yang telah dilakukan mereka selama menjalani masa pidana. Sebagai bentuk apresiasi atas perilaku mereka yang tidak melanggar peraturan dan yang ikut dalam program pembinaan, dan tentunya remisi diberikan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan,” kata Yuspahruddin.

Sementara itu Gubernur Ganjar Pranowo menyebutkan, banyak kisah sukses dari warga binaan pemasyarakatan yang telah menjalani pidana dan kembali diterima di tengah masyarakat. Salah satunya adalah mantan teroris, Jack Harun yang telah menjalani masa pidana dan kemudian kembali bersosialisasi dengan masyarakat berjualan soto di daerah Karanganyar.

Menurutnya, kisah Jack Harun bisa menjadi inspirasi para warga binaan pemasyarakatan ketika kelak kembali ke masyarakat.

“Sekitar empat bulan lalu waktu gowes di Kabupaten Karanganyar, saya mampir sarapan di warung Soto. Tempatnya tidak terlalu lebar, mungkin ada sekitar tujuh sampai 10 meja. Tapi yang bikin warung itu spesial, setiap jumat di minggu pertama, seluruh dagangannya digratiskan tidak bayar. Ternyata, pemilik warung soto itu dulunya orang dekat Noordin M Top, dr Azhari dan Dulmaten. Para aktor aksi pengeboman besar di Indonesia,” ujar Ganjar.

Lebih lanjut Ganjar meminta kepada para warga binaan pemasyarakatan, apabila kelak sudah bebas untuk meneruskan apa saja perbuatan baik selama di lapas. (Bud)