Dinas Pendidikan Jateng Siapkan Aturan PTM Untuk Juli Besok

Hari Wuljanto
Hari Wuljanto, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah sedang menyiapkan aturan terbaru, berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan tatap muka (PTM) di masa pandemi COVID-19. Khusus daerah-daerah zona merah di Jateng, masih diimbau untuk tidak menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar tatap muka.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng Hari Wuljanto mengatakan berdasarkan surat kesepakatan bersama empat menteri yang telah ditandatangani, maka sekolah-sekolah diminta bisa menjamin penyelenggaraan pendidikan bagi para siswa di masa pandemi. Pernyataan itu dikatakan saat ditemui di kantornya, belum lama ini.

Menurutnya, model pembelajaran harus disesuaikan dengan kondisi daerahnya masing-masing khusus untuk zona oranye maupun kuning.

Hari menjelaskan, ada tiga kunci utama keberhasilan penyelenggaraan pembelajaran tatap muka yang harus ditaati pihak sekolah maupun masyarakat sekitar sekolah. Yakni disiplin pada protokol kesehatan, pengawasan pelaksanaan protokol kesehatan di sekolah dan kesadaran dari pengajar dan siswa serta orang tua siswa.

“Daerah-daerah kita banyak yang merah. Kami matur pak gubernur untuk yang daerah merah belum saya izinkan. Daerah yang selain merah harus dilakukan secara hati-hati, dengan memperhatikan protokol kesehatan sesuai standar pemenuhan pengawasan satuan pendidikan oleh puskesmas 100 persen. Kemudian harus ada izin orang tua, harus ada izin gugus tugas kabupaten/kota dan sekolah-sekolah harus memiliki SOP maupun tim di satuan pendidikan untuk membangun ketaatan prokes anak-anak kita,” kata Hari.

Lebih lanjut Hari menjelaskan, penyelenggaraan pembelajaran tatap muka pada tahun ajaran baru di Juli 2021 bisa jadi tidak terlaksana di semua daerah apabila seluruh indikator dan syarat utama tidak terpenuhi pihak sekolah. Sebab, hal itu dikhawatirkan akan memerburuk situasi dan penanganan COVID-19 di Jateng.

“Butuh kerja keras semua pihak jika pembelajaran tatap muka bisa terlaksana. Maka semua pihak harus bisa saling bekerja sama dan taat pada protokol kesehatan,” pungkasnya. (Bud)