Ekspor Non Migas Jateng Masih Surplus

Arif Sambodo, Kepala Dinperindag Jateng
Arif Sambodo, Kepala Dinperindag Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM – Dinperindag Jawa Tengah terus mengupayakan, agar nilai ekspor terus meningkat meski saat ini masih terjadi pandemi. Sebab, pergerakan nilai ekspor di sektor nonmigas masih surplus.

Kepala Dinperindag Jateng Arif Sambodo mengatakan pihaknya pada tahun ini, akan terus mendorong peningkatan ekspor terhadap produk-produk unggulan. Tidak hanya produk herbal dan sarang burung walet, tetapi produk-produk lain asal Jateng yang pangsa pasarnya di luar negeri masih cukup tinggi.

Arif menjelaskan, sebenarnya Jateng tidak menemui kendala soal kegiatan ekspor. Namun, yang perlu didorong adalah memunculkan eksportir baru guna menggenjot nilai ekspor Jateng.

Menurutnya, Dinperindag akan terus memaksimalkan program Export Coaching Program guna melatih calon eksportir baru di Jateng.

“Yang nonmigas lho ya, kita masih surplus USD 940 juta. Jadi sebenarnya trac-nya sudah bagus. Kita buat yang namanya export coaching program. Itu suatu pelatihan yang bukan hanya sekadar memberi dia ilmu dan sekadar wacana tapi mereka juga praktik. Bahkan, mereka juga dilatih untuk mendatangkan buyer. Sehingga, bisa jadi di dalam pelatihan itu dia bisa ekspor,” kata Arif, kemarin.

Lebih lanjut Arif menjelaskan, pada tahun kemarin saat menggelar Export Coaching Program diikuti 26 peserta dan 14 orang di antaranya bisa melakukan ekspor dengan nilai USD 11,1 juta. Bagi Industri Kecil dan Menengah, jumlah itu cukup besar karena sebagai pemula.

“Kita juga akan terus berkoordinasi dan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait lainnya, untuk optimalisasi peningkatan nilai ekspor Jawa Tengah. Misalnya dengan pelabuhan, bagaimana mendatangkan kontainer ke pelabuhan membawa muatan untuk diekspor,” pungkasnya. (Bud)